Mengenal Granuloma Inguinale
Granuloma inguinale (donovanosis) merupakan penyakit menular seksual (Sexually Transmitted Disease/STD) yang disebabkan oleh bakteri Klebsiella granulomatis. Granuloma inguinale sering terjadi pada daerah tropis dan subtropis. Penyakit ini menjadi endemik pada beberapa daerah misalnya:
- Irian Barat
- Karibia
- India Selatan
- Afrika Selatan
- Asia Tenggara
- Australia
- Brazil
Granuloma inguinale paling banyak ditemukan pada orang yang berusia 20 hingga 40 tahun yang aktif secara seksual. Pasien biasanya memiliki riwayat kontak seksual dengan orang yang memiliki ulkus genital sebelum munculnya gejala. Granuloma inguinale ditandai dengan adanya ulkus pada kemaluan (genital). Sekitar 90% kasus, ulkus muncul pada kemaluan dan sekitar 10% lainnya muncul pada daerah inguinal.
Ulkus pada granuloma inguinale biasanya memiliki karakteristik tidak nyeri, berkembang dengan lambat, serta tidak diikuti dengan adanya pembesaran kelenjar getah bening (lymphadenopathy). Ulkus biasanya memiliki vaskularisasi yang tinggi sehingga menyebabkan ulkus tampak berwarna merah seperti daging dan mudah berdarah. Infeksi dapat menyebar ke daerah lain di luar area kemaluan seperti perluasan infeksi ke area panggul, organ intra-abdominal, tulang, atau mulut.
Terdapat 4 jenis lesi yang mungkin muncul pada granuloma inguinale yaitu:
- Lesi ulcerogranulomatous klasik yaitu ulkus berwarna merah, tidak nyeri tekan, dan mudah berdarah. Ulkus ini merupakan jenis ulkus yang paling umum terjadi.
- Lesi hipertrofik atau verrucous yaitu ulkus yang memiliki tepian yang lebih tinggi dan tidak teratur, serta memiliki permukaan yang kering.
- Lesi ulserasi yang dalam. Pada lesi ini, ulkus nekrotik, berbau menyengat, dan dalam sehingga menyebabkan kerusakan jaringan disekitarnya.
- Lesi sklerotik atau sikatrikal berupa jaringan fibrosa dan jaringan parut.
Pertimbangan Diagnosis
Granuloma inguinale merupakan penyakit yang sebagian besar kasusnya ditularkan melalui kontak seksual. Oleh karena itu, dokter mungkin akan menanyakan riwayat kontak seksual Anda. Bakteri penyebab granuloma inguinale sulit untuk dibiakkan sehingga sulit untuk melakukan pemeriksaan kultur. Diagnosis penyakit ini memerlukan visualisasi tanda khas granuloma inguinale berupa badan Donovan yang dapat dilihat pada sampel jaringan ulkus menggunakan metode dark-staining. Pemeriksaan lainnya seperti pemeriksaan molekuler untuk mendeteksi DNA Klebsiella granulomatis masih dipertimbangkan manfaatnya sehingga belum banyak dilakukan.
Obat Terbaik untuk Mengobati Granuloma Inguinale
Obat yang digunakan untuk mengobati granuloma inguinale adalah antibiotik. Pengobatan dapat membantu mencegah lesi bertambah luas dan menyembuhkan lesi. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan beberapa antibiotik yang dapat digunakan dalam pengobatan granuloma inguinale, antara lain:
Jaminan Lifepack untuk Anda
Penambahan antibiotik lain dapat dipertumbangkan jika dengan pemberian satu jenis antibiotik tidak memberikan respons pengobatan yang diinginkan pada beberapa hari pertama pemberian pengobatan. Penambahan antibiotik yang direkomendasikan adalah dari golongan aminoglikosida yaitu Gentamisin. Munculnya ulkus berulang dapat terjadi dalam 6 hingga 18 bulan setelah pengobatan selesai.Salah satu obat yang ampuh digunakan untuk mengobati granuloma inguinale ini adalah obat antibiotik eryhtromycin. Salah satu produk erythromycin adalah Erythromycin 500 mg – 100 kaplet – Antibiotik Bakteri (Rp180.000). ERYTHROMYCIN 500 MG KAPLET adalah antibiotik makrolida yang memiliki spektrum luas yang sensitif terhadap bakteri gram negatif maupun gram positif. Obat ini bekerja dengan cara mengikat sub unit 50s dan 70s dari ribosom bakteri sehingga menghambat translasi mRNA. Dengan demikian sistesis protein akan terganggu sehingga pertumbuhan bakteri akan terhambat. Obat ini digunakan untuk terapi infeksi saluran nafas, kulit dan jaringan lunak, pneumonia, GO, infeksi karena kuman yang peka terhadap erythromycin
Sebagian besar kasus granuloma inguinale dapat membaik dengan hanya mendapatkan pengobatan dengan obat-obatan. Prosedur pembedahan mungkin diperlukan pada kerusakan jaringan yang luas. Pasien membutuhkan pemantauan yang konsisten untuk melihat kemungkinan kambuhnya ulkus.
5 Alasan Beli Obat di Lifepack
Jika granuloma inguinale tidak mendapatkan pengobatan, infeksi sekunder dan limfedema dapat terjadi. Lesi granuloma inguinale dapat terus membesar secara persisten dan merusak jaringan di sekitarnya.
Selain antibiotik, pasien dengan granuloma inguinale dapat diberikan anti nyeri apabila pasien mengeluhkan rasa nyeri yang mengganggu. Pengobatan granuloma inguinale harus dilakukan di bawah pengawasan dokter. Konsultasikan kepada dokter agar Anda mendapatkan pilihan obat dan dosis yang sesuai dengan kebutuhan. Anda dapat melakukan konsultasi dengan aman bersama dokter profesional di Lifepack.
Pertimbangan Khusus dalam Pengobatan
Pasien yang sedang menjalani pengobatan granuloma inguinale harus dipantau secara klinis sampai tanda dan gejala sembuh. Selain itu, pasien dengan granuloma inguinale direkomendasikan untuk menjalani pemeriksaan HIV. Oleh karena, infeksi HIV termasuk ke dalam salah satu faktor resiko yang berperan dalam munculnya granuloma inguinale.
Pilihan pengobatan untuk pasien yang sedang hamil dan menyusui adalah antibiotik dari golongan macrolides yaitu erythromycin atau azithromycin. Konsultasikan kepada dokter sebelum mengkonsumsi obat agar dapat menghindari efek samping dari pengobatan.
Jaminan Lifepack untuk Anda
Orang yang pernah melakukan kontak seksual dengan pasien yang menderita granuloma inguinale harus menjalani pemeriksaan awal dalam 60 hari setelah kontak walaupun belum menunjukkan adanya gejala. Hal ini penting agar pengobatan dapat dimulai sedini mungkin apabila terjadi infeksi.
Konsultasi gratis dengan dokter umum dan beli obat rutin. Download aplikasi Lifepack di Playstore dan Appstore, apotek online untuk tebus resep obat. Solusi berobat bebas antri. Asli, Lengkap, Mudah.