Ditinjau oleh: dr. Irma Lidia
Vaksinasi merupakan salah satu langkah yang diambil untuk melindungi tubuh dari paparan virus Corona. Pemerintah Indonesia sendiri sudah menjalankan vaksinasi dengan menggunakan beberapa jenis vaksin, yang mana salah satunya adalah vaksin AstraZeneca. Lalu, apa saja syarat vaksin AstraZeneca ini, serta bagaimana cara kerjanya dalam tubuh? Simak ulasannya berikut ini.
Mengenal Vaksin AstraZeneca
Ada beberapa cara yang dilakukan dalam memformulasi sebuah vaksin, khusus dalam proses pembuatan vaksin AstraZeneca, dilakukan rekayasa virus. Vaksin AstraZeneca yang dikembangkan oleh perusahaan AstraZeneca dan Oxford University ini, dibuat dari adenovirus yang telah dilemahkan. Adenovirus sendiri merupakan virus penyebab flu dan pilek pada simpanse.
Adenovirus ini kemudian melalui proses modifikasi, yang membuatnya mengandung materi genetik yang dimiliki oleh virus Corona. Saat adenovirus yang mengandung materi genetik virus Corona tersebut diinjeksikan ke dalam tubuh, maka akan melatih sistem imun tubuh. Sistem imun tubuh akan memproduksi antibodi dan mengaktivasi sel T, untuk memerangi virus tersebut.
Sistem imun tubuh yang sudah mengenali virus tersebut, nantinya juga akan bereaksi sama, saat virus Corona asli mencoba untuk menginfeksi tubuh. Antibodi akan diproduksi dan sel T akan diaktivasi, sehingga virus Corona yang mencoba menginfeksi tubuh akan bisa dilawan, sehingga tubuh pun jadi terlindungi.
Seperti kebanyakan vaksin Corona lainnya, vaksin AstraZeneca akan diberikan sebanyak dua dosis, dengan jarak antara vaksin pertama dengan vaksin kedua selama 28 hari. Mengenai keefektifannya sendiri, diketahui tingkat keefektifan vaksin AstraZeneca ini mencapai 76 persen, yang disimpulkan berdasarkan hasil uji klinis yang sebelumnya telah dilakukan.
Apa Saja Syarat Vaksin AstraZeneca?
Kelancaran proses vaksinasi merupakan salah satu kunci tercapainya herd immunity. Maka dari itu, Anda yang tergolong layak untuk mendapatkan vaksin, segeralah mengajukan diri untuk divaksin. Khusus bagi calon penerima vaksin AstraZeneca, berikut beberapa syarat vaksin AstraZeneca yang harus dipenuhi agar bisa divaksin.
Jaminan Lifepack untuk Anda
- Calon penerima vaksin berusia minimal 18 tahun
- Bagi penerima vaksin dari kelompok lanjut usia atau lansia, harus memperoleh persetujuan terlebih dahulu untuk divaksin
- Khusus bagi calon penerima vaksin yang sebelumnya pernah terinfeksi COVID-19, statusnya harus sudah sembuh lebih dari 3 bulan
- Calon penerima vaksin tidak sedang hamil
- Tekanan darah harus di bawah 180/110 mmHg, jika lebih maka vaksinasi ditunda
- Ibu menyusui bisa memperoleh vaksinasi
- Vaksin akan ditunda dan tidak bisa diberikan pada pengidap penyakit kronis, seperti asma, penyakit jantung, gangguan ginjal, PPOK, penyakit hati yang dalam kondisi akut dan belum terkendali. Vaksin dapat dilanjutkan jika kondisi sudah terkendali dan dinyatakan layak oleh dokter yang menangani
- Pengidap TBC yang sudah menjalani pengobatan lebih dari dua minggu bisa divaksin
- Vaksinasi pertama harus dilakukan di rumah sakit, bagi orang yang memiliki riwayat alergi berat, seperti sesak napas, kemerahan, bengkak, serta reaksi berat lainnya. Jika reaksi alergi terjadi setelah vaksinasi pertama, maka vaksinasi kedua tidak bisa dilanjutkan
- Pasien yang menjalani terapi kanker harus menyertakan surat keterangan layak divaksin dari dokter yang merawat, agar bisa divaksin
- Vaksinasi bagi pengidap penyakit autoimun sistemik harus ditunda dan harus dikonsultasikan lebih dahulu dengan dokter yang merawat
- Vaksinasi dilakukan dalam keadaan terkontrol bagi pengidap penyakit epilepsi
- Vaksinasi bisa dilakukan bagi pengidap HIV/AIDS yang mengonsumsi obat secara teratur
- Penerima vaksin lainnya selain vaksin COVID-19 harus menunggu sampai satu bulan sebelum menerima vaksin COVID-19
Efek Samping yang Ditimbulkan Setelah Vaksin
Pemberian vaksin berisiko menimbulkan efek samping pada tubuh penerimanya. Efek samping ini lumrah terjadi, serta merupakan pertanda bahwa vaksin yang diinjeksikan dalam tubuh itu sedang bekerja. Khusus vaksin AstraZeneca sendiri, efek samping umum dirasakan setelah vaksinasi pertama. Simak berikut ini beberapa efek samping yang mungkin ditimbulkannya.
- Merasa lelah
- Memar, nyeri, atau gatal yang terasa di area injeksi vaksin
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Nyeri sendi
- Mual
- Demam
- Diare
- Muntah
- Kemerahan atau bengkak di tempat injeksi vaksin
Efek samping ringan yang disebutkan di atas, umumnya akan bisa sembuh dengan sendirinya. Pada kasus tertentu, penggunaan vaksin AstraZeneca bisa memicu efek samping yang terbilang sangat langka, yakninya pembekuan darah yang sangat tidak normal dan sindrom kebocoran kapiler. Segera berkonsultasi dengan dokter, jika efek samping vaksin ini tak kunjung hilang.
5 Alasan Beli Obat di Lifepack
Vaksinasi sangat dibutuhkan untuk bisa melindungi tubuh dari ancaman virus Corona. Vaksin AstraZeneca yang memiliki keefektifan sebanyak 76 persen, bisa membantu meningkatkan daya tahan tubuh saat virus Corona mencoba menginfeksi. Bagi Anda yang memenuhi syarat vaksin AstraZeneca, tak perlu tunggu lama, segera daftarkan diri untuk divaksin agar bisa tercapai herd immunity.
“Lakukan vaksin sesuai anjuran untuk mempercepat terjadinya herd immunity. dan tetap lakukan prokes 5 m walaupun telah vaksin ( memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan/keramaian, mengurangi mobilitas)” tambah dr. Irma Lidia, tim dokter Lifepack.
Ingin berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter mengenai kesehatan? Unduh aplikasi Lifepack. Tebus resep obat, bebas antri. Tersedia melalui Google Play Store maupun App Store.
Ditulis oleh: Hairun Nisa