Ditinjau oleh: dr. Irma Lidia
Pemberian vaksin COVID-19 masih bergulir hingga sekarang ini, sejak mulai dilaksanakan awal tahun lalu. Sebagaimana telah diketahui oleh banyak orang, pemberian vaksin dilakukan sebanyak 2 dosis, yang untuk vaksin tertentu, interval antara pemberian vaksin pertama dengan yang kedua adalah 28 hari. Mengapa interval vaksin COVID-19 28 hari? Simak ulasannya berikut ini.
Interval Vaksin COVID-19 28 Hari antara Pertama dan Kedua
Anda mungkin sudah kerap mendengar bahwa pemberian vaksin dilakukan sebanyak 2 dosis, dengan adanya interval antara vaksin pertama dengan yang kedua. Interval atau jarak antara dosis pertama dengan yang kedua ini, berbeda antara satu vaksin dengan yang lainnya. Ada yang intervalnya terbilang dekat, serta ada pula yang harus menunggu beberapa minggu hingga vaksin kedua.
Vaksin COVID-19 dengan merek Sinovac misalnya, yang intervalnya selama 28 hari, antara waktu pemberian dosis pertama dengan dosis yang kedua. Sebelumnya, rentang waktu 28 hari ini hanya dikhususkan untuk lansia saja, sedangkan interval untuk dewasa selama 14 hari. Namun interval tersebut kini diperbaharui, dengan waktu selama 28 hari untuk usia 18 hingga 59 tahun.
Alasan Perubahan Interval Vaksin COVID-19 28 hari
Jangka waktu vaksin COVID-19 merk Sinovac yang sebelumnya berdurasi 14 hari untuk dewasa, sekarang menjadi 28 hari. Perubahan durasi waktu ini tentu saja menimbulkan tanda tanya di tengah masyarakat, apalagi mengingat Sinovac merupakan vaksin yang paling banyak digunakan di Indonesia. Agar tak lagi bertanya-tanya, simak alasan perubahan durasinya berikut ini.
1. Efek Vaksin yang Lebih Protektif dan Optimal
Perubahan durasi waktu antara pemberian vaksin dosis pertama dan kedua ini disebutkan oleh Ahli Alergi dan Imunologi, Dokter Iris Rengganis, telah berdasarkan hasil penelitian. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa antibodi yang terbentuk jika interval vaksinasi COVID-19 menjadi 0 hingga 28 hari, maka efeknya akan lebih protektif dan optimal.
“Menurut perusahaan Sinovac Biotech uji klinis di Brasil menunjukkan vaksin COVID-19-nya hampir 20 persen lebih efektif pada kelompok yang menerima dua dosis dengan interval lebih lama. Jadi efeknya lebih protektif” tambah dr. Irma Lidia, tim dokter Lifepack
Jaminan Lifepack untuk Anda
2. Mempermudah Proses Pemberian Vaksin
Sebelum dilakukan perubahan interval, antara lansia dan dewasa terdapat perbedaan jangka waktu pemberian dosis pertama vaksin dengan yang kedua. Para lansia akan menerima vaksin COVID-19 kedua mereka, 28 hari setelah vaksinasi yang pertama. Sedangkan untuk orang dewasa, vaksin kedua akan diberikan, 14 hari setelah vaksinasi yang pertama.
Dengan dilakukannya perubahan durasi vaksin menjadi 28 hari, baik untuk lansia dan orang dewasa, maka pemberian vaksin akan jadi lebih mudah. Dikarenakan tidak adanya perbedaan jangka waktu, maka lansia dan orang dewasa akan bisa mengikuti vaksinasi secara berbarengan. Jika dalam satu keluarga terdiri atas orang dewasa dan lansia, bisa melakukan vaksinasi bersama.
5 Alasan Beli Obat di Lifepack
3. Mempercepat Penggunaan Vaksin COVID-19
Alasan interval vaksin COVID-19 terjadi 28 hari selanjutnya adalah untuk mempercepat penggunaan vaksin tersebut. Perlu Anda ketahui bahwa masa pakai vaksin COVID-19 tersebut terbilang pendek, yakni hanya 6 bulan saja sejak tanggal produksi. Makanya, vaksin harus dipergunakan secepatnya, sehingga tak terjadi pemborosan vaksin karena telah melewati masa pakai.
4. Interval Vaksin COVID-19 28 Hari Membuat Lebih Optimal, Namun Lebih Berisiko
Interval vaksin COVID-19 28 hari, memang diketahui memberikan perlindungan yang lebih optimal pada tubuh akan infeksi virus corona. Namun, keoptimalan yang bertambah tersebut, dibarengi dengan semakin meningkatnya pula risiko tertular COVID-19 tersebut. Hal ini disebabkan karena masa tunggunya yang jadi lebih panjang dibandingkan sebelumnya.
Makanya, untuk menekan risiko tersebut, pastikan Anda tetap mematuhi protokol kesehatan, jelang dilakukannya vaksinasi yang kedua. Lakukanlah 5M dengan patuh, yakni mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Bahkan, setelah vaksinasi kedua pun, Anda harus tetap patuhi gerakan 5M ini.
Bagaimana Jika Waktu Vaksinasi Kedua Terlewatkan?
Menjalani vaksinasi COVID-19 yang kedua, akan meningkatkan keoptimalan perlindungan dari vaksin tersebut di tubuh. Namun, bagaimana jika Anda melewatkan waktu vaksinasi kedua itu disebabkan karena ada urusan yang tak bisa ditinggalkan atau kondisi kesehatan yang tak memungkinkan? Apakah harus mengulangi lagi siklus vaksinasi dari semula?
Jaminan Lifepack untuk Anda
Jika memang tak memungkinkan untuk Anda menerima vaksinasi kedua pada jangka waktu yang telah ditentukan, maka ada waktu tambahan selama 7 hingga 14 hari. Telat mendapatkan vaksinasi yang kedua, tak akan terlalu banyak berpengaruh pada pembentukan antibodi, apalagi sampai menghentikan proses pembentukannya tersebut.
Namun, tentu akan lebih baik jika vaksinasi kedua dilakukan tepat waktu. Pasalnya, jangka waktu selama 28 hari tersebut tentu sudah dikaji sebagai jangka waktu yang paling tepat, untuk menciptakan antibodi yang lebih optimal dan protektif. Oleh sebab itu, baiknya Anda kosongkan waktu serta jaga kondisi tubuh agar tidak drop, jelang vaksinasi kedua tersebut.
5 Alasan Beli Obat di Lifepack
Itulah tadi beberapa alasan dibalik interval vaksin COVID-19 28 hari. Jangka waktu selama 28 hari tersebut dianggap akan membuat antibodi tubuh jadi lebih optimal dan protektif, sehingga tingkat perlindungannya atas infeksi corona jadi lebih tinggi. Jika Anda terlambat menjalani vaksinasi kedua, segera datangi pelaksana vaksinasi terdekat, untuk bisa vaksinasi segera. Jika Anda mengalami efek samping vaksinasi seperti demam dan nyeri, redakan dengan konsumsi Panadol Biru 10 Kaplet – Paracetamol 500 mg (Rp15.000).
Ingin berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter mengenai kesehatan? Unduh aplikasi Lifepack. Tebus resep obat, bebas antri. Tersedia melalui Google Play Store maupun App Store.
Ditulis oleh: Hairun Nisa