Ditinjau oleh: dr. Irma Lidia
Dunia saat ini memang tengah diselimuti oleh pandemi virus Corona. Hingga saat ini, infeksi virus tersebut menyebabkan lebih kurang 4 juta penduduk dunia meninggal dunia. Dalam sejarah, virus Corona memang bukan yang pertama memicu besarnya angka kematian seperti sekarang ini. Ada beberapa virus mematikan lainnya, yang tak kalah ganas dibanding virus Corona.
1. Virus Marburg
Pertama, ada virus Marburg yang bisa menyebabkan demam hemoragik atau demam berdarah Marburg dengan rasio kefatalan mencapai hingga 88 persen. Demam berdarah Marburg bisa menyerang baik manusia, maupun primata. Virus ini tergolong ke dalam keluarga yang sama dengan virus Ebola.
Wabah besar yang terjadi secara bersamaan di laboratorium yang berlokasi di Marburg, Frankfurt, dan Belgrade pada tahun 1967, menjadi awal mula dikenalnya virus Marburg ini. Munculnya wabah diasosiasikan dengan aktivitas laboratorium yang menggunakan monyet hijau Afrika yang didatangkan dari Uganda. Sedangkan kelelawar buah Afrika diketahui sebagai reservoir virusnya.
Gejala demam berdarah Marburg akan muncul sekitar 5 hingga 10 hari setelah terjadinya infeksi. Gejala awal yang muncul seperti demam, kedinginan, sakit kepala, dan nyeri otot. Selang lima hari setelah gejala awal itu muncul, maka akan diikuti dengan munculnya ruam pada tubuh, mual, muntah, nyeri dada, sakit tenggorokan, sakit perut, dan diare.
Gejala tersebut kemudian akan berlanjut dan menjadi makin parah. Penderita demam berdarah Marburg ini akan mengalami penyakit kuning, peradangan pankreas, berat badan turun drastis, gagal hati, dan pendarahan hebat yang disertai dengan disfungsi organ. Sejauh ini, belum tersedia vaksin ataupun obat yang bisa digunakan oleh manusia untuk melawan infeksi virus Marburg ini.
Jaminan Lifepack untuk Anda
2. Virus Ebola
Jenis virus mematikan selanjutnya adalah virus Ebola. Virus Ebola yang juga satu keluarga dengan virus Marburg, ditemukan pada monyet Afrika, simpanse, dan primata lainnya. Wabah pertama yang disebabkan oleh virus ini terjadi pada tahun 1976 di Republik Demokratik Kongo, tepatnya di sebuah desa dekat Sungai Ebola.
Virus Ebola dipercayai menyebar ke manusia melalui cairan tubuh hewan yang sebelumnya telah terinfeksi oleh virus ini, misalnya seperti lewat darah, urine, serta feses. Antar manusia sendiri, penularan tak akan terjadi sampai orang yang terinfeksi menunjukkan gejala tertentu. Jika sudah menunjukkan gejala, maka penularan bisa terjadi lewat darah, cairan tubuh, dan barang yang terkontaminasi.
5 Alasan Beli Obat di Lifepack
Gejala yang muncul saat seseorang terinfeksi virus Ebola, terbilang mirip dengan gejala infeksi virus Marburg. Gejala awal yang muncul seperti demam, sakit kepala yang parah, nyeri otot dan sendi, kedinginan, dan tubuh terasa lemah. Seiring dengan berjalannya waktu, gejala makin parah misalnya seperti mual, muntah, diare, mata memerah, ruam dada, nyeri dada, batuk, hingga pendarahan.
3. High Immunodeficiency Virus (HIV)
HIV (High Immunodeficiency Virus) merupakan virus yang menyerang sistem imun tubuh manusia. Jika dibiarkan tanpa perawatan, seseorang yang terinfeksi HIV akan berujung dengan kondisi AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome). Hingga sekarang ini, belum ditemukan obat untuk menyembuhkan infeksi virus ini, jadi penderitanya akan menanggungnya seumur hidup.
Infeksi HIV diketahui berasal dari salah satu tipe simpanse di Afrika Tengah. Kemungkinan virus tersebut menular ke manusia dari darah simpanse yang telah terinfeksi, saat manusia membunuh simpanse tersebut dan mengonsumsi dagingnya. Perpindahan HIV dari simpanse ke manusia diperkirakan sudah terjadi sejak tahun 1800-an.
Seseorang yang terinfeksi virus mematikan ini, akan menunjukkan gejala mirip flu dalam waktu 2 hingga 4 minggu setelah terinfeksi. Gejala mirip flu ini akan bertahan selama beberapa hari hingga beberapa minggu. Selain itu, ada juga beberapa gejala yang mungkin muncul seperti demam, ruam, nyeri otot, sakit tenggorokan, kelelahan, dan pembengkakan kelenjar getah bening.
Jaminan Lifepack untuk Anda
Infeksi HIV sendiri terbagi ke dalam beberapa fase, yakni infeksi HIV akut, infeksi HIV kronis, dan AIDS. Pada fase infeksi HIV akut, akan banyak terkandung HIV di dalam darah dan sifatnya sangat mudah menular. Gejala yang ditimbulkan pada fase ini mirip dengan gejala flu, bahkan beberapa orang tak merasakan gejala sakit sama sekali di fase ini.
Selanjutnya, pada fase infeksi HIV kronis, HIV masih aktif namun level reproduksinya rendah. Umumnya, penderitanya kemungkinan tak akan menunjukkan gejala apa pun atau pun sakit di fase ini. Pada akhir fase ini, jumlah HIV di dalam tubuh akan meningkat, seiring dengan perpindahan infeksi ke fase terakhir.
5 Alasan Beli Obat di Lifepack
Pada fase terakhir atau AIDS, infeksi sudah begitu parah. Orang yang divonis menderita AIDS, diketahui memiliki sistem imun tubuh yang begitu rusak, sehingga rentan terserang penyakit yang parah. Tanpa penanganan dan perawatan, seseorang yang sudah masuk fase AIDS umumnya hanya bisa bertahan selama sekitar 3 tahun saja.
Itulah tadi beberapa virus mematikan yang ada di dunia, selain dari virus Corona. Hingga saat ini, beberapa dari infeksi virus tersebut masih belum tersedia obat untuk menyembuhkannya. Perawatan yang diberikan pada orang yang terinfeksi virus tersebut, hanya bisa meredakan gejalanya, sehingga tak membuat kondisinya semakin parah.
“Tetap lakukan pola hidup bersih sehat, sesuai anjuran pemerintah agar terhindar dari berbagai penyakit.” tambah dr. Irma Lidia, tim dokter Lifepack.
Demikian informasi seputar virus mematikan. Karena tergolong ke dalam obat keras, obat-obatan untuk membantu mengatasi gejala penyakit akibat virus-virus mematikan di atas hanya bisa didapatkan melalui konsultasi dokter dengan obat resep. Dapatkan informasi dan kebutuhan kesehatan Anda hanya di Apotek Lifepack.
Jaminan Lifepack untuk Anda
Ingin konsultasi dokter dan tebus obat resep?
Nikmati kemudahan konsultasi GRATIS dengan tim dokter berpengalaman Apotek Lifepack. Sampaikan keluhan dan kebutuhan obat Anda langsung ke dokter kami melalui WhatsApp di nomor 0811 1062 5888 atau melalui link berikut.
Dengan layanan digital Apotek Lifepack yang telah terintegrasi, Anda tidak perlu lagi antre ketika menebus resep obat. Apoteker kami akan membantu memvalidasi resep Anda. Layanan tebus resep akan sangat membantu kebutuhan obat rutin pasien kronis.
5 Alasan Beli Obat di Lifepack
Apa Itu Apotek Lifepack?
Apotek Lifepack menyediakan beragam obat bebas, obat rutin, suplemen, hingga alat kesehatan dengan harga hemat, produk original berlisensi BPOM, dan gratis ongkir se-Indonesia. Layanan Lifepack tersedia secara online maupun offline. Dapatkan konsultasi dokter gratis dan program prioritas obat rutin secara khusus di layanan online kami.
Kunjungi juga apotek offline kami di berbagai kota besar. Jakarta di alamat Infinia Park, Jl. Dr. Saharjo No.45, Manggarai, Tebet. Sedangkan Surabaya di Jl. Raya Manyar 11 F, Menur Pumpungan. Untuk warga Bandung, Anda juga bisa membeli obat di Apotek Lifepack Bandung di Jl. Abdul Rahman Saleh Nomor 1A Ruko D, Cicendo. Nantikan kehadiran Apotek Lifepack di kota-kota besar Indonesia lainnya.
Jangan ragu juga untuk hubungi WhatsApp di nomor 0811 1062 5888 untuk beli obat, tebus resep, layanan konsultasi, dan lain-lainnya. Tim Asisten Apoteker kami akan membalas pesan Anda pada jadwal operasional, yaitu hari Senin – Minggu, pukul 07.00 – 23.00. Dapatkan informasi Apotek Lifepack lebih lanjut di sini.