Ditinjau oleh: dr. Irma Lidia
Luka merupakan salah satu hal yang sangat ditakuti oleh penderita diabetes. Pasalnya, jika penderita diabetes mengalami luka, maka akan membutuhkan waktu lama untuk sembuh. Walaupun berpotensi terjadi di seluruh tubuh, namun luka diabetes di kaki merupakan yang paling umum terjadi. Pada kondisi yang paling parah, luka di kaki bisa berujung pada amputasi.
Mengapa Luka Lambat Sembuh bagi Penderita Diabetes?
Sebagian besar dari Anda mungkin masih bertanya-tanya, kok bisa diabetes menyebabkan luka jadi lambat penyembuhannya, bahkan bisa memicu terjadinya komplikasi? Sebagaimana yang Anda ketahui, diabetes merupakan kondisi di mana terjadi gangguan pada hormon insulin dalam tubuh. Akibat dari adanya gangguan ini, membuat tubuh kesulitan untuk mengontrol kadar gula dalam darah.
Saat kadar gula dalam darah terus-terusan melonjak, maka kondisi tersebut akan mengganggu fungsi dari sel darah putih. Anda tentu tahu bahwa sel darah putih memegang peranan utama dalam sistem kekebalan tubuh. Dikarenakan gangguan pada sel darah putih akibat tingginya kadar gula darah, membuat tubuh tak optimal membasmi bakteri, serta mengobati luka.
Diabetes yang diderita seseorang, juga akan membuat sirkulasi dalam tubuh melambat, termasuk juga pada sirkulasi darah. Hal ini memicu makin lambatnya pengiriman nutrisi untuk menyembuhkan luka, sampai di bagian tubuh yang terluka tersebut. Akibatnya, penyembuhan luka pun lambat terjadi, bahkan tak bisa sembuh sama sekali, khususnya untuk luka diabetes di kaki.
Tonton juga, Diabetes Gak Bisa Makan Manis Seumur Hidup?
Jaminan Lifepack untuk Anda
Jenis-Jenis Luka Diabetes
Saat penderita diabetes mengalami luka, maka asupan darah yang mengandung nutrisi akan melamban ke area luka tersebut. Akibatnya, jaringan pada area tubuh yang terluka tersebut jadi mati. Kondisi matinya jaringan pada area tubuh karena tak diperolehnya asupan darah tersebut, disebut juga dengan gangren.
Dalam dunia medis sendiri, tak ada istilah khusus untuk diabetes basah ataupun diabetes kering. Kemungkinan penamaannya ini, didasarkan atas gangren pada luka tersebut, yang sifatnya ada yang basah dan kering. Berikut adalah ciri-ciri gangren basah dan kering tersebut, yang kerap terjadi pada tubuh penderita diabetes, khususnya di bagian kaki.
5 Alasan Beli Obat di Lifepack
1. Gangren Basah
Gangren basah atau mungkin lebih dikenal di tengah masyarakat sebagai luka diabetes basah terjadi karena serangan bakteri pada jaringan tubuh yang mengalami luka tersebut. Akibatnya, area tubuh yang terluka pun jadi membengkak, mengeluarkan bau tak sedap, terlihat basah, bahkan hingga mengeluarkan nanah.
Jika penderita diabetes mengalami kondisi ini, maka secepatnya harus diobati. Pasalnya, kondisi ini akan mudah dan cepat menyebar ke area tubuh lainnya, di sekitar area tubuh yang terluka sebelumnya. Bahkan, tak jarang penderita diabetes yang mengalami kondisi luka seperti ini, berakhir dengan amputasi pada bagian tubuhnya, biasanya terjadi pada kaki.
2. Gangren Kering
Selanjutnya, ada gangren kering yang juga umum terjadi pada luka diabetes di kaki. Dibandingkan dengan gangren basah, gangren kering ini berkembang lebih lambat. Ciri-ciri utama dari gangren kering ini adalah berubahnya warna permukaan kulit yang terluka, biasanya berwarna hitam, cokelat, hingga biru keunguan.
Selain itu, Anda juga bisa mengenalinya dari mengeriputnya area kulit yang terluka, serta terasa dingin dan lunak saat disentuh. Walau perkembangannya lebih lambat dibandingkan dengan gangren basah, Anda tetap patut mewaspadainya karena gangren kering ini bisa bertransformasi jadi gangren basah.
Jaminan Lifepack untuk Anda
Perawatan Luka Diabetes
Jika Anda menderita diabetes, sebisa mungkin hindarilah aktivitas yang bisa menyebabkan luka di tubuh, utamanya sekali di bagian kaki. Jika sekiranya Anda terlanjur terluka, maka lakukan perawatan dan pengobatan pada luka tersebut, agar kondisinya tak makin memburuk.
Berikut adalah beberapa cara merawat luka diabetes, utamanya luka diabetes di kaki, yang bisa dilakukan.
5 Alasan Beli Obat di Lifepack
1. Membersihkan Jaringan yang Telah Mati
Permukaan kulit yang terluka merupakan tempat menumpuknya sel-sel yang telah mati. Kondisi ini menyebabkan jumlah bakteri dan racun meningkat, sehingga kemungkinan terjadinya infeksi pada luka tersebut pun makin tinggi. Oleh sebab itu, lakukan pembersihan atas jaringan yang telah mati tersebut, dengan mengunjungi tenaga kesehatan yang ahli di bidang ini.
2. Rutin Mengganti Pembalut Luka
Pembalut luka atau dressing wajib untuk diganti secara rutin, apalagi jika luka tersebut dialami oleh penderita diabetes. Dengan melakukan dressing secara rutin, maka akan bisa mengurangi jumlah bakteri, serta menjaga level kelembapan di area luka. Jika tak memungkinkan untuk melakukannya sendiri, Anda bisa gunakan jasa tenaga kesehatan khusus untuk kondisi ini.
3. Cek Rutin untuk Memastikan Tak Ada Luka Baru yang Muncul
Waspada akan luka baru yang muncul di permukaan kulit merupakan hal yang patut dilakukan oleh penderita diabetes. Hal ini dilakukan dilakukan untuk menghindari terjadinya infeksi dan juga komplikasi. Setiap hari, cek tubuh Anda, khususnya pada kaki, untuk melihat apakah ada luka di sana atau tidak. Jika ada, lakukan segera mungkin perawatan agar lukanya tak makin parah.
Ciri-ciri luka diabetes yang mau sembuh yaitu munculnya jaringan baru yang akan menutupi luka, rasa gatal di area sekitar luka, dan memudarnya warna kemerahan pada luka. Sebisa mungkin, penderita diabetes harus menghindari yang namanya luka, khususnya luka diabetes di kaki. Pasalnya, luka kecil pun bisa begitu lambat penyembuhannya, bahkan tak jarang malah makin parah kondisinya. Selain dengan menghindari luka, jaga selalu kondisi tubuh, serta rutin cek gula darah dengan menggunakan alat cek gula darah.
Jaminan Lifepack untuk Anda
“Gula darah yang tidak terkontrol, dengan seiring waktu akan merusak saraf sehingga tidak dapat merasakan nyeri sehingga memudahkan terjadinya luka dan lambat mengetahui luka. Selain itu terjadi gangguan pembuluh darah perifer yang menyebabkan peredaran darah melambat dan terganggu menyulitkan penyembuhan luka. Karena itu jagalah gula darah terkendali. Selain mengurangi risiko terjadinya luka/gangren, kontrol gula darah yang ketat membantu tubuh Anda menyembuhkan luka yang ada.” tambah dr. Irma Lidia, tim dokter Lifepack.
Demikian informasi seputar jenis-jenis luka diabetes dan cara merawatnya. Dapatkan informasi dan kebutuhan kesehatan Anda hanya di Apotek Lifepack.
5 Alasan Beli Obat di Lifepack
Ingin konsultasi dokter dan tebus obat resep?
Nikmati kemudahan konsultasi GRATIS dengan tim dokter berpengalaman Apotek Lifepack. Sampaikan keluhan dan kebutuhan obat Anda langsung ke dokter kami melalui WhatsApp di nomor 0811 1062 5888 atau melalui link berikut.
Dengan layanan digital Apotek Lifepack yang telah terintegrasi, Anda tidak perlu lagi antre ketika menebus resep obat. Apoteker kami akan membantu memvalidasi resep Anda. Layanan tebus resep akan sangat membantu kebutuhan obat rutin pasien kronis.
Apa Itu Apotek Lifepack?
Apotek Lifepack menyediakan beragam obat bebas, obat rutin, suplemen, hingga alat kesehatan dengan harga hemat, produk original berlisensi BPOM, dan gratis ongkir se-Indonesia. Layanan Lifepack tersedia secara online maupun offline. Dapatkan konsultasi dokter gratis dan program prioritas obat rutin secara khusus di layanan online kami.
Kunjungi juga apotek offline kami di berbagai kota besar. Jakarta di alamat Infinia Park, Jl. Dr. Saharjo No.45, Manggarai, Tebet. Sedangkan Surabaya di Jl. Raya Manyar 11 F, Menur Pumpungan. Untuk warga Bandung, Anda juga bisa membeli obat di Apotek Lifepack Bandung di Jl. Abdul Rahman Saleh Nomor 1A Ruko D, Cicendo. Nantikan kehadiran Apotek Lifepack di kota-kota besar Indonesia lainnya.
Jaminan Lifepack untuk Anda
Jangan ragu juga untuk hubungi WhatsApp di nomor 0811 1062 5888 untuk beli obat, tebus resep, layanan konsultasi, dan lain-lainnya. Tim Asisten Apoteker kami akan membalas pesan Anda pada jadwal operasional, yaitu hari Senin – Minggu, pukul 07.00 – 23.00. Dapatkan informasi Apotek Lifepack lebih lanjut di sini.