Ditinjau oleh: dr. Fala Adinda

Penyakit hipertiroid adalah penyakit yang disebabkan karena kadar hormon tiroid yang terlampau tinggi. Hormon tiroid sendiri berfungsi dalam pengendalian metabolisme seperti mengatur suhu tubuh, denyut jantung sampai mengubah makanan menjadi energi.
Informasi
Kelenjar tiroid dipengaruhi oleh kelenjar pituitary yang merupakan kelenjar di otak. Kelenjar ini menghasilkan hormon TSH yang mengatur kelenjar tiroid dalam menghasilkan hormon tiroid itu sendiri.
Ketika hormon tiroid terlampau tinggi, maka proses metabolisme pun akan berlangsung lebih cepat. Penanganan yang tepat diperlukan untuk mencegah kondisi yang semakin memburuk karena penyakit hipertiroid tersebut.
Gejala Hipertiroid
Penderita hipertiroid dapat merasakan gejala secara perlahan maupun dapat dirasakan secara mendadak. Berikut gejala dari penyakit hipertiroid.
- Jantung berdebar
- Gemetar di bagian tangan (tremor)
- Mudah merasa gerah dan berkeringat
- Gelisah
- Mudah marah
- Berat badan turun drastis
- Sulit tidur
- Diare
- Konsentrasi menurun
- Penglihatan kabur
- Gangguan menstruasi pada wanita
- Kerontokan pada rambut.
Penderita hipertiroid juga dapat menunjukan gejala fisik yang meliputi:
- Gondok atau pembesaran kelenjar tiroid
- Bola mata terlihat lebih menonjol
- Muncul ruam pada kulit atau biduran
- Telapak tangan menjadi kemerahan
- Tekanan darah yang meningkat
Penyebab Hipertiroid
Kondisi hipertiroid sendiri bisa disebabkan oleh beberapa hal. Berikut penyebab penyakit hipertiroid.
- Penyakit Graves
Penyakit graves merupakan penyebab hipertiroid yang paling umum. Penyakit ini disebabkan karena gangguan autoimun sehingga antibodi akan merangsang kelenjar tiroid memproduksi T4 terlalu banyak.
- Tiroiditis atau peradangan kelenjar tiroid.
- Terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang tinggi yodium seperti telur, susu maupun makanan laut.
- Terdapat benjolan seperti tumor jinak yang terletak di kelenjar tiroid atau terlepak pada kelenjar hipofisis.
- Terdapat tumor pada ovarium atau testis.
- Mengkonsumsi obat yang memiliki kandungan yodium tinggi.
Faktor Risiko
Faktor-faktor tertentu dapat menyebabkan seseorang berisiko mengalami penyakit hipertiroid yang lebih tinggi. Berikut adalah faktor risiko yang menyebabkan kondisi hipertiroid.
- Faktor keturunan, khususnya bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit Graves
- Berjenis kelamin perempuan
- Memiliki riwayat penyakit kronis, seperti diabetes tipe 1, insufisiensi adrenal primer serta anemia pernisiosa
Diagnosis
Dalam memberikan diagnosis, dokter akan terlebih dahulu menanyakan tentang keluhan pasien dan melihat adakah gejala yang menunjukan penyakit hipertiroid tersebut. Selain itu dokter juga akan melakukan tes fisik. Jika terlihat adanya tanda-tanda pasien mengalami penyakit tersebut, maka langkah selanjutnya adalah dengan melakukan tes darah.
Tes ini bertujuan untuk mengukur kadar TSH atau kadar hormon pemicu tiroid serta hormon tiroid itu sendiri. Selain itu tes ini juga bertujuan untuk mengetahui tingginya gula darah serta kadar kolesterol yang dapat menjadi salah satu tanda terjadinya gangguan metabolisme yang disebabkan oleh hipertiroid.
Selain itu dokter juga akan melakukan beberapa tes lain seperti:
- USG Tiroid
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui kondisi kelenjar tiroid serta guna mendeteksi ada atau tidaknya benjolan maupun tumor di kelenjar tersebut.
- Thyroid Scan
Tes yang satu ini bisa juga disebut sebagai nuklir tiroid. Gunanya untuk memindai kondisi kelenjar tiroid dengan lebih akurat yang menggunakan kamera khusus. Namun, pasien sebelumnya harus disuntikan zat radioaktif pada pembuluh darah.
- Tes Iodium Radioaktif
Serupa dengan thyroid scan, tes yang satu ini juga bertujuan untuk memindai kelenjar tiroid. Sebelum melakukan tes tersebut pasien akan menelan zat radioaktif. Zat ini mengandung iodium dengan dosis yang cukup rendah.
Pengobatan
Pengobatan hipertiroid bertujuan untuk mengembalikan kadar hormon tiroid menjadi normal serta untuk mengatasi penyebab penyakit tersebut. Jenis pengobatannya sendiri tergantung pada tingkat keparahan, usia maupun kondisi pasien secara keseluruhan. Berikut pengobatan untuk menangani penyakit hipertiroid.
- Obat-obatan
Pengobatan untuk mengatasi penyakit tiroid adalah dengan pemberian obat-obatan seperti methimazole, propylthiouracil serta carbimazole. Pemberian obat tersebut bertujuan untuk menghentikan produksi hormon berlebih dalam tubuh yang dilakukan oleh kelenjar tiroid. Selain itu, dokter juga akan memberikan obat yang dapat mengurangi jantung berdebar akibat kondisi hipertiroid.
Dosis akan berangsur diturunkan jika kadar hormon telah normal kembali. Umumnya kondisi membaik setelah mengkonsumsi obat selama 1- 2 bulan.
- Terapi iodium radioaktif
Terapi ini dilakukan guna menyusutkan kelenjar tiroid sehingga jumlah hormon tiroid yang dihasilkan pun akan berkurang. Terapi ini akan berlangsung selama beberapa minggu hingga beberapa bulan.
- Operasi
Beberapa kondisi seperti pembengkakan yang parah, kondisi pasien yang tidak memungkinkan untuk konsumsi obat dan melakukan terapi iodium radioaktif, maupun tidak adanya perubahan positif setelah mengkonsumsi obat dan melakukan terapi akan dilakukan pengangkatan kelenjar tiroid.
Pencegahan
Berikut pencegahan penyakit hipertiroid:
- Makan makanan sehat dan seimbang dengan nutrisi yang baik
- Tidak merokok
- Olahraga secara teratur
- Periksa kesehatan tiroid terutama bagi anda yang memiliki riwayat penyakit diabetes tipe 1
- Kelola stress dengan baik