Preeklampsia adalah kondisi di mana tekanan darah meningkat dengan disertai adanya protein yang terkandung dalam urine. Kondisi tersebut dapat terjadi pada ibu hamil dengan masa kehamilan lebih dari 20 minggu.  

Informasi

Kondisi Preeklamsia harus segera ditangani guna mencegah terjadinya komplikasi. Selain itu penanganan yang cepat juga berguna untuk mencegah berkembangnya kondisi menjadi eklamsia yang dapat mengancam nyawa janin maupun ibunya. Kondisi preeklampsia lebih rentan terjadi pada ibu hamil yang berusia lebih dari 40 tahun.

Gejala

Gejala yang akan muncul dan dirasakan oleh penderita preeklampsia adalah sebagai berikut:

1. Hipertensi atau tekanan darah tinggi
2. Proteinuria yakni ditemukannya protein yang ada di dalam urine
3. Sakit kepala berat yang berlangsung secara terus menerus
4. Penglihatan menjadi terganggu, pandangan menjadi kabur atau lebih sensitif terhadap cahaya
5. Perut bagian kanan atas mengalami nyeri
6. Napas terasa sesak
7. Pusing, tidak enak badan serta tubuh merasa lemas
8. Frekuensi buang air kecil serta volume urine pun menjadi menurun
9. Mual dan muntah
10. Bengkak yang terjadi di area tungkai, wajah, tangan serta beberapa bagian tubuh lain
11. Terjadi kenaikan berat badan secara tiba-tiba

Penyebab

Penyebab penyakit ini belum diketahui secara pasti. Meskipun begitu, penyakit ini diduga disebabkan karena adanya kelainan pada fungsi plasenta yang berguna untuk menyalurkan nutrisi serta darah kepada janin.

Rekomendasi Produk

Kalxetin Kapsul 10 mg - 30 kapsul - Antidepresan

5 %Rp 173.300

Rp 165.000

Kalxetin 20 mg - 30 kapsul - Antidepresan

5 %Rp 289.800

Rp 276.000

Kelainan ini menyebabkan pembuluh darah menjadi menyempit serta adanya reaksi yang berbeda yang timbul pada tubuh ibu hamil terhadap perubahan hormon. Hal ini menyebabkan aliran darah menuju plasenta menjadi terbatas.

Penyebab dari kondisi ini adalah:

1. Aliran darah menuju Rahim yang tidak cukup
2. Terjadinya kerusakan pada sel-sel darah
3. Adanya masalah pada sistem imunitas
4. Bisa disebabkan karena gen-gen tertentu

Faktor Risiko

Sejumlah faktor ini dapat memicu terjadinya risiko preeklampsia, antara lain:

1. Pernah atau sedang menderita penyakit tertentu seperti diabetes, penyakit ginjal, autoimun,  hipertensi maupun gangguan darah.
2. Sebelumnya pernah mengalami preeklamsia.
3. Baru pertama kali hamil.
4. Hamil lagi setelah jeda 10 tahun dengan kehamilan yang terjadi sebelumnya.
5. Hamil di usia di bawah 20 tahun atau hamil di usia lebih dari 40 tahun.
6. Mengandung lebih dari satu janin.
7. Mengalami obesitas ketika hamil, kondisi ini ditandai dengan adanya massa tubuh (IMT) ≥30 kg/m2.
8. Kehamilan yang tengah terjadi merupakan hasil metode dari bayi tabung (in vitro fertilization).
9. Memiliki riwayat preeklamsia dalam keluarga.

Diagnosis

Diagnosis dilakukan melalui beberapa metode berikut ini:

1. Dokter akan menanyakan seputar gejala maupun keluhan yang dialami pasien termasuk riwayat kesehatan pasien dan keluarga.
2. Akan dilakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh baik pemeriksaan tekanan darah, frekuensi pernapasan, pembengkakan yang terjadi pada tungkai, tangan, kaki. Selain itu juga akan dilakukan pemeriksaan denyut nadi, suhu tubuh, serta kondisi kandungan.
3. Jika pasien atau ibu hamil memiliki tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg pada pemeriksaan yang dilakukan selama 2 kali dalam jeda waktu 4 jam, maka dokter akan melakukan pemeriksaan guna memastikan diagnosis preeklamsia. Pemeriksaan tersebut meliputi:
   • Tes urine. Tes ini dilakukan guna mengetahui kadar protein dalam urin.
   • Tes darah, tes ini bertujuan untuk memeriksa fungsi ginjal, hati serta jumlah trombosit.
   • USG dilakukan guna melihat pertumbuhan pada janin.
   • USG Doppler, dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa efisiensi aliran darah menuju plasenta.
   • Nonstress test, digunakan untuk mengukur detak jantung janin ketika sedang bergerak dalam kandungan.

Pengobatan

Berikut beberapa pengobatan untuk mengatasi preeklampsia, antara lain:

Obat-obatan

Beberapa obat-obatan yang umum diberikan kepada penderita preeklampsia, seperti:

Rekomendasi Produk

Kalxetin Kapsul 10 mg - 30 kapsul - Antidepresan

5 %Rp 173.300

Rp 165.000

Kalxetin 20 mg - 30 kapsul - Antidepresan

5 %Rp 289.800

Rp 276.000

1. Obat Antidepresan

Obat ini diberikan jika ibu hamil memiliki tekanan darah yang tinggi. Jika tekanan darah masih berkisar 140/90 maka obat antidepresan umumnya tidak akan diberikan. Namun, jika tekanan darah berada di atas kisaran tersebut maka obat antidepresan akan diberikan. 

2. Obat Kortikosteroid

Obat ini diperuntukan untuk pasien preeklampsia berat. Selain itu kondisi sindrom HELLP pun akan diberikan obat ini

3. Obat MgSO4

Obat ini diberikan jika pasien mengalami preeklamsia berat obat diberikan untuk mencegah timbulnya kejang sampai dengan komplikasi.

1. Perawatan di Rumah Sakit: Perawatan di rumah sakit bertujuan untuk memantau kondisi pasien. Dokter juga akan melakukan sejumlah pemeriksaan seperti pemeriksan darah, USG serta NST.
2. Perawatan Setelah Melahirkan: Setelah proses melahirkan, pasien masih memerlukan pemantauan oleh sebab itu pasien akan rawat inap selama beberapa hari. Pasien juga tetap mengkonsumsi obat yang diresepkan oleh dokter selama beberapa minggu setelah melahirkan.

Pencegahan

Pencegahan preeklampsia dapat dilakukan dengan:

1. Lakukan kontrol rutin selama masa-masa kehamilan
2. Kontrol tekanan darah serta tekanan gula darah jika anda memiliki penyakit hipertensi maupun diabetes sebelum kehamilan terjadi
3. Terapkan pola hidup yang sehat, seperti dengan menjaga berat untuk tetap ideal, cukupi kebutuhan nutrisi, hindari untuk mengonsumsi makanan yang tinggi garam, rutin berolahraga, serta berhenti merokok
4. Konsumsi mineral atau vitamin sesuai dengan anjuran dokter.

Demikian informasi seputar preeklampsia. Karena tergolong ke dalam obat keras, obat-obatan untuk penderita preeklampsia hanya bisa didapatkan melalui konsultasi dokter dengan obat resep. Dapatkan informasi dan kebutuhan kesehatan Anda hanya di Apotek Lifepack.

Rekomendasi Produk

Kalxetin Kapsul 10 mg - 30 kapsul - Antidepresan

5 %Rp 173.300

Rp 165.000

Kalxetin 20 mg - 30 kapsul - Antidepresan

5 %Rp 289.800

Rp 276.000

Ingin konsultasi dokter dan tebus obat resep?

Nikmati kemudahan konsultasi GRATIS dengan tim dokter berpengalaman Apotek Lifepack. Sampaikan keluhan dan kebutuhan obat Anda langsung ke dokter kami melalui WhatsApp di nomor 0811 1062 5888 atau melalui link berikut.

Dengan layanan digital Apotek Lifepack yang telah terintegrasi, Anda tidak perlu lagi antre ketika menebus resep obat. Apoteker kami akan membantu memvalidasi resep Anda. Layanan tebus resep akan sangat membantu kebutuhan obat rutin pasien kronis.

Apa Itu Apotek Lifepack?

Apotek Lifepack menyediakan beragam obat bebas, obat rutin, suplemen, hingga alat kesehatan dengan harga hemat, produk original berlisensi BPOM, dan gratis ongkir se-Indonesia. Layanan Lifepack tersedia secara online maupun offline. Dapatkan konsultasi dokter gratis dan program prioritas obat rutin secara khusus di layanan online kami. 

Kunjungi juga apotek offline kami di berbagai kota besar. Jakarta di alamat Infinia Park, Jl. Dr. Saharjo No.45, Manggarai, Tebet. Sedangkan Surabaya di Jl. Raya Manyar 11 F, Menur Pumpungan. Untuk warga Bandung, Anda juga bisa membeli obat di Apotek Lifepack Bandung di Jl. Abdul Rahman Saleh Nomor 1A Ruko D, Cicendo. Nantikan kehadiran Apotek Lifepack di kota-kota besar Indonesia lainnya.

Jangan ragu juga untuk hubungi WhatsApp di nomor 0811 1062 5888 untuk beli obat, tebus resep, layanan konsultasi, dan lain-lainnya. Tim Asisten Apoteker kami akan membalas pesan Anda pada jadwal operasional, yaitu hari Senin – Minggu, pukul 07.00 – 23.00. Dapatkan informasi Apotek Lifepack lebih lanjut di sini.