Menyambut Hari Perempuan Internasional pada tanggal 8 Maret, 2022, mari kita mengingat para perempuan berjasa di Indonesia. Salah satu tokoh perempuan penting adalah Marie Thomas yang merupakan dokter perempuan pertama di Indonesia. Yuk lihat bagaimana perjuangan Marie Thomas untuk membuka pintu para dokter wanita hingga sekarang!
Masa kecil Marie Thomas lekat dengan kebudayaan Indonesia
Pada tanggal 17 Februari 1986, Marie Thomas lahir di Likupang, Sulawesi Utara dari ayah dan ibu yang merupakan pegawai negeri kolonial Belanda. Selama masa pertumbuhannya, Ia harus berpindah-pindah tempat mengikuti karier militer ayahnya mulai dari Sulawesi hingga Jawa.
Walaupun memiliki darah Belanda, Marie lekat dengan kebudayaan Indonesia karena dibesarkan dan diasuh oleh Maria Walanda Maramis yang merupakan seorang pahlawan nasional perempuan asal Minahasa. Saat itu, Maramis mendirikan organisasi Percintaan Ibu Kepada Anak Temurunnya atau yang disingkat dengan PIKAT.
Tidak dipungkiri, memiliki orang tua berdarah Belanda memberikannya kesempatan lebih besar untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi. Pada zaman kolonial, pribumi hanya diperbolehkan untuk mengemban pendidikan hingga tiga tahun di sekolah desa untuk belajar baca dan menulis. Sedangkan, Marie Thomas dapat melanjutkan pendidikannya hingga lulus dari Europeesche Lagere School (ELS) yang merupakan sekolah khusus anak-anak Eropa dan Bumiputera pada tahun 1912 di Manado.
Mendapat pendidikan kedokteran di Belanda dan mengabdi di Indonesia
Setelah kelulusannya, Marie Thomas memiliki keinginan untuk menjadi dokter. Namun, jalannya menjadi dokter perempuan pertama di Indonesia tidak akan berjalan mulus jika saat itu diskriminasi terhadap wanita belum diatasi.
Pada zaman kolonial, setiap orang yang menginginkan untuk menjadi dokter harus mengemban pendidikan di STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen). STOVIA sendiri didirikan pada tahun 1849 untuk menghasilkan tenaga medis yang dapat mengatasi wabah yang banyak ditemukan di wilayah jajahan Belanda.
Jaminan Lifepack untuk Anda
Sayangnya, hanya lelaki yang diperbolehkan untuk belajar menjadi dokter. Bahkan pada awal pembangunannya, sekolah dokter tersebut hanya menerima lelaki dengan darah Belanda. Hanya baru pada 1913 STOVIA menerima murid berdarah pribumi.
Melihat diskriminasi ini, Aletta Jacobs yang merupakan dokter wanita pertama di Belanda memprotes dan mengusahakan agar wanita dapat memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi dokter. Ia bahkan mendesak A.W.F. Idenburg yang merupakan Gubernur-Jenderal di Hindia Belanda di tahun 1911. Gagasan Aletta Jacobs akhirnya membuahkan hasil. Wanita diperbolehkan untuk mendaftar ke sekolah dokter STOVIA.
5 Alasan Beli Obat di Lifepack
Namun, kendala masih datang dari diskriminasi wanita. Para lulusan dokter STOVIA pada umumnya akan diberikan beasiswa dan akan langsung dipekerjakan oleh Layanan Kesehatan Sipil (Burgerlijke geneeskundige dienst). Tidak sama seperti lelaki, wanita harus membayar studinya sendiri selama kuliah.
Melihat masalah ini, saudara perempuan Aletta membantu mendirikan yayasan untuk mengumpulkan dana bagi para pelajar perempuan di STOVIA. Saudara perempuan Aletta sendiri bernama Charlotte Jacobs dan merupakan wanita Belanda pertama yang berhasil mendapatkan gelar di bidang farmakologi. Pada tanggal 1 September 1912, berdirilah Perkumpulan untuk Membentuk Dana Studi untuk Pendidikan Dokter Hindia Wanita (SOVIA atau Vereeniging tot Vorming van een Studiefonds voor Opleiding van Vrouwelijke Inlandsche Artsen).
Di bulan September 192 tersebut, Marie Thomas mendapat dukungan SOVIA untuk belajar di STOVIA. Ia menjadi satu-satunya siswa perempuan di antara siswa laki-laki yang berjumlah hingga sekitar 200. Dua tahun kemudian pada tahun 1922, Ia akhirnya menyelesaikan studi dan menjadi lulusan wanita STOVIA pertama.
STOVIA tidak memiliki siswa perempuan hingga saat kelulusan Marie Thomas. Perempuan wanita yang kedua bernama Anna Warouw yang juga merupakan wanita berdarah Belanda yang dibesarkan di daerah Minahasa. Ia menjadi spesialis dalam bidang otolaringologi di kemudian hari.
Jaminan Lifepack untuk Anda
Memperkenalkan metode kontrasepsi wanita di Indonesia
Setelah kelulusannya, Marie Thomas memulai pengabdiannya di rumah sakit Batavia bernama Centrale Burgerlijke Ziekeninrichting (CBZ) yang sekarang dikenal sebagai Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo. Ia lalu pindah ke rumah sakit di Medan, Manado, lalu kembali lagi ke Batavia.
Selama pengabdiannya, Marie Thomas sempat menjadi asisten seorang dokter Belanda spesialis obstetri bernama Nicolaas Boerma. Marie Thomas menjadi dokter pertama di Indonesia yang memperkenalkan alat kontrasepsi yang dikenal sebagai intrauterine device atau IUD.
5 Alasan Beli Obat di Lifepack
IUD dikenal juga dengan kontrasepsi spiral yang dimasukkan ke dalam rahim. IUD akan menghambat pergerakan sperma menuju saluran rahim sehingga tidak terjadi pembuahan dan kehamilan.
Di samping itu, dokter perempuan pertama di Indonesia ini seringkali melakukan penelitian di bidang reproduksi dan persalinan wanita sehingga menjadi ahli ginekologi dan kebidanan pertama di Indonesia.
Mendirikan sekolah kebidanan di Bukit Tinggi
Pernikahan Marie Thomas pada tahun 1929 tidak menghalangi keinginannya untuk terus menjadi dokter yang mengabdi kepada masyarakat.
Ia menikah dengan seorang dokter lulusan STOVIA bernama Mohammad Joesoef yang berasal di Solok, Sumatra Barat. Pasangan dokter tersebut lalu pindah ke Padang, Sumatra Barat, di mana Marie menjabat sebagai petinggi di Layanan Kesehatan Masyarakat (DVG atau Dienst der Volksgezondheid).
Jaminan Lifepack untuk Anda
Setelah menetap cukup lama di Padang, Marie dan suami kembali ke Batavia lalu akhirnya menetap di Bukittinggi. Marie semakin memiliki keterlibatan tinggi di bidang kesehatan dan mendirikan sekolah kebidanan di Bukittinggi. Sekolah tersebut menjadi sekolah kebidanan kedua di Indonesia dan pertama di Sumatra.
Selama hidupnya, dokter Marie Thomas dikenal sebagai dokter murah hati yang kerap kali melayani pasiennya dengan cuma-cuma atau tidak dibayar. Wanita tersebut menutup usianya di tahun 1966 pada usia 70 tahun karena pendarahan otak.
5 Alasan Beli Obat di Lifepack
Demikian kisah jasa Marie Thomas sebagai wanita pertama di Indonesia. Sepanjang sejarah, wanita selalu memperjuangkan hak-hak yang didiskriminasi masyarakat di berbagai bidang, termasuk bidang kesehatan. Sekarang, setiap wanita dapat mendapatkan pendidikan dan mengejar impiannya dengan lebih bebas.
Mari merayakan Hari Perempuan Internasional dengan saling bahu-membahu memperjuangkan kesehatan dan kehidupan satu sama lain.
Ingin konsultasi dokter dan tebus obat resep?
Nikmati kemudahan konsultasi GRATIS dengan tim dokter berpengalaman Apotek Lifepack. Sampaikan keluhan dan kebutuhan obat Anda langsung ke dokter kami melalui WhatsApp di nomor 0811 1062 5888 atau melalui link berikut.
Dengan layanan digital Apotek Lifepack yang telah terintegrasi, Anda tidak perlu lagi antre ketika menebus resep obat. Apoteker kami akan membantu memvalidasi resep Anda. Layanan tebus resep akan sangat membantu kebutuhan obat rutin pasien kronis.
Jaminan Lifepack untuk Anda
Apa Itu Apotek Lifepack?
Apotek Lifepack menyediakan beragam obat bebas, obat rutin, suplemen, hingga alat kesehatan dengan harga hemat, produk original berlisensi BPOM, dan gratis ongkir se-Indonesia. Layanan Lifepack tersedia secara online maupun offline. Dapatkan konsultasi dokter gratis dan program prioritas obat rutin secara khusus di layanan online kami.
Kunjungi juga apotek offline kami di berbagai kota besar. Jakarta di alamat Infinia Park, Jl. Dr. Saharjo No.45, Manggarai, Tebet. Sedangkan Surabaya di Jl. Raya Manyar 11 F, Menur Pumpungan. Untuk warga Bandung, Anda juga bisa membeli obat di Apotek Lifepack Bandung di Jl. Abdul Rahman Saleh Nomor 1A Ruko D, Cicendo. Nantikan kehadiran Apotek Lifepack di kota-kota besar Indonesia lainnya.
5 Alasan Beli Obat di Lifepack
Jangan ragu juga untuk hubungi WhatsApp di nomor 0811 1062 5888 untuk beli obat, tebus resep, layanan konsultasi, dan lain-lainnya. Tim Asisten Apoteker kami akan membalas pesan Anda pada jadwal operasional, yaitu hari Senin – Minggu, pukul 07.00 – 23.00. Dapatkan informasi Apotek Lifepack lebih lanjut di sini.