Ditinjau oleh: dr. Irma Lidia – Fertilitas atau kesuburan wanita tentu bergantung pada kondisi organ reproduksinya. Jika ada gangguan pada organ reproduksi, maka kesuburannya pun jadi terganggu. Salah satu efek dari gangguan pada organ reproduksi ini seperti sulitnya wanita untuk hamil. Jika seorang wanita merasa ada gangguan kesuburan, sangat dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan organ reproduksi.
Mengapa Harus Lakukan Pemeriksaan Organ Reproduksi?
Pemeriksaan atas organ reproduksi terbilang masih awam bagi sebagian wanita di Indonesia. Pasalnya, selama ini pemeriksaan tersebut dianggap hanya dilakukan oleh wanita yang tak subur. Padahal, pemeriksaan ini lebih dari sekadar untuk mengecek subur atau tidaknya seorang wanita, melainkan untuk mengetahui sehat atau tidaknya kondisi reproduksinya.
Dengan menjalani pemeriksaan ini, tak hanya kondisi kesuburan yang bisa diketahui, melainkan juga adanya kemungkinan timbulnya penyakit seperti kista, kanker, dan lainnya. Pemeriksaan ini di antaranya direkomendasikan untuk kondisi seperti tak kunjung hamil walau sudah berusaha selama 1 tahun atau lebih, serta siklus menstruasi yang tak teratur.
“Konsultasikan dengan dokter obgyn keluhan yang dialami, dokter mungkin akan mengarahkan untuk melakukan tes/pemeriksaan tambahan yang dibutuhkan, untuk memastikan diagnosa serta memberikan terapi yang tepat sesuai kebutuhan pasien” tambah dr. Irma Lidia, tim dokter Lifepack
Jenis Pemeriksaan Organ Reproduksi Wanita
Pemeriksaan atas organ reproduksi sangat dianjurkan bagi para wanita, utamanya bagi yang akan menjalani pernikahan dan yang sudah menikah, namun tak kunjung hamil. Dengan menjalani pemeriksaan ini, akan bisa diketahui apakah ada gangguan pada organ reproduksi, sehingga menyebabkan ketidaksuburan. Berikut adalah jenis-jenis pemeriksaan organ reproduksi wanita tersebut.
1. Histerosalpingografi (HSG)
Histerosalpingografi (HSG) merupakan salah satu prosedur untuk memeriksa kondisi organ reproduksi dengan menggunakan sinar X. Sinar X digunakan untuk mengecek kondisi uterus dan saluran telur atau tuba fallopi. Melalui prosedur ini, akan bisa diketahui apakah terjadi penyumbatan pada saluran telur atau mungkin terdapat kelainan pada uterus.
Jaminan Lifepack untuk Anda
Prosedur HSG ini biasanya dilakukan setelah masa menstruasi berakhir. Rontgen akan dilakukan setelah dokter menyuntikkan cairan kontras ke dalam vagina dengan menggunakan kanula, yang membuat kondisi di uterus dan saluran telur terlihat kentara. Wanita yang selesai menjalani HSG ini kemungkinan akan mengalami kram atau pun munculnya flek.
2. USG Transvaginal
USG Transvaginal merupakan prosedur yang dipakai dokter untuk mengecek kondisi organ reproduksi wanita, seperti uterus, saluran telur, ovarium, serviks, dan vagina. Prosedur ini dilakukan dengan menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi, yang kemudian membantu menggambarkan kondisi organ reproduksi tersebut, apakah ada terdapat keabnormalan atau tidak.
5 Alasan Beli Obat di Lifepack
Saat USG Transvaginal ini dilakukan, dokter akan memasukkan alat berbentuk tongkat ke dalam vagina yang telah dilapisi kondom dan gel lubrikasi, sedalam 2 hingga 3 inci. Sebelum menjalani prosedur pemeriksaan organ reproduksi satu ini, biasanya dokter meminta pasien untuk mengosongkan kandung kemihnya, sehingga organ pelvis bisa terlihat lebih jelas.
3. Histeroskopi
Histeroskopi merupakan prosedur pemeriksaan atas organ reproduksi dengan menggunakan alat yang disebut histeroskop. Histeroskop ini dilengkapi dengan kamera pada ujungnya, yang kemudian dimasukkan ke dalam serviks hingga ke uterus. Dengan adanya kamera ini bisa dilihat gangguan yang ada pada organ tersebut, serta mengambil sampel jaringan bila dibutuhkan.
Sebelum histeroskop dimasukkan melalui serviks, dokter akan menggunakan alat yang disebut dilator untuk membuka serviks. Kemudian, dari histeroskop yang dimasukkan akan dialirkan gas atau cairan salin, untuk mempermudah pengamatan atas saluran telur atau tuba fallopi. Perlu diketahui bahwa beberapa hari setelah menjalani histeroskopi, kemungkinan akan terjadi kram dan flek.
4. Laparoskopi
Laparoskopi merupakan sebuah prosedur yang dilakukan dengan melakukan pembedahan ringan berupa sayatan kecil pada perut. Prosedur ini biasa dilakukan untuk mengecek kondisi organ pelvis, seperti misalnya endometriosis, gangguan pada uterus yang menyebabkan ketidaksuburan pada wanita.
Jaminan Lifepack untuk Anda
Laparoskopi dilakukan dengan memasukkan alat yang disebut laparoskop ke dalam lubang hasil sayatan. Laparoskop sendiri berbentuk tabung kecil tipis, yang dilengkapi dengan pencahayaan dan juga kamera, sehingga memungkinkannya untuk memperlihatkan kondisi di dalam perut. Setelah menjalani laparoskopi, biasanya akan terasa nyeri pada area sayatan di perut.Anda juga bisa mengecek masa kesuburan dengan menggunakan Ovutest Strip – 1 Lembar – Alat Masa Subur Wanita (Rp42.000).
5. Pemeriksaan Organ Reproduksi dengan Tes Hormon FSH
Follicle Stimulating Hormone (FSH) merupakan salah satu hormon yang berperan penting dalam sistem reproduksi. Makanya, tak heran jika pemeriksaan atas organ reproduksi di antaranya dilakukan dengan melakukan tes hormon FSH ini. Dengan adanya hormon ini, pertumbuhan folikel ovarium, yang bertanggung jawab untuk memproduksi estrogen dan progesteron, bisa lancar.
5 Alasan Beli Obat di Lifepack
Tes hormon ini dilakukan dengan mengambil darah seperti biasanya, umumnya diambil dari bagian lengan. Dari sampel darah yang diambil tersebut, akan bisa diketahui apakah sel telur yang diproduksi memiliki kualitas yang tinggi, serta bisa mengetahui apakah otak mengirimkan sinyal hormon ke ovarium dengan lancar.
Subur atau tidaknya seorang wanita bisa diketahui dengan menjalani pemeriksaan organ reproduksi. Dengan menjalani pemeriksaan ini juga, akan bisa diketahui apakah ada penyakit atau gangguan pada organ reproduksi, misalnya seperti kista atau kanker. Cara memeriksa kesehatan organ reproduksi ini pun ada beragam, sehingga wanita bisa memilih salah satu yang sesuai.
Download aplikasi Lifepack di Playstore dan Appstore, apotek online untuk tebus resep obat. Solusi berobat bebas antri.
Ditulis oleh: Hairun Nisa