Hipertensi gestasional atau tekanan darah tinggi pada masa kehamilan, sering sekali terjadi pada wanita hamil. Biasanya penyakit yang satu ini terdiagnosa pada usia kehamilan 20 minggu atau pada waktu menjelang tanggal kelahiran. Hipertensi gestasional dapat hilang setelah Anda melahirkan, namun pada beberapa kasus dapat menyebabkan hipertensi kronis setelah melahirkan atau bahkan menyebabkan preeklampsia. Namun apa itu preeklampsia? Apakah berbahaya? Simak informasi selengkapnya pada ulasan berikut ini.
Apa Itu Preeklampsia?
Preeklampsia adalah penyakit yang berkaitan dengan tekanan darah tinggi pada masa kehamilan. Tekanan darah tinggi pada wanita hamil membuat suplai darah ke janin menjadi berkurang. Hal ini membuat janin kekurangan oksigen dan nutrisi akibat darah yang mengandung oksigen dan nutrisi tidak sampai ke janin. Penyakit ini juga dapat terjadi pasca melahirkan. Kejadian ini sering terjadi dalam 48 jam pasca melahirkan dan disebut juga dengan preeklampsia postpartum.
Selain preeklampsia, penyakit lain pada masa kehamilan yang berkaitan dengan hipertensi adalah eklampsia. Jadi preeklampsia dan eklampsia adalah penyakit yang berkaitan dengan hipertensi yang terjadi pada masa kehamilan. Eklampsia mengakibatkan kondisi yang lebih parah dibandingkan preeklampsia hingga mengakibatkan kejang dan koma.
Preeklampsia Berat
Penyakit ini dapat menjadi parah dan mengakibatkan beberapa efek buruk terhadap kesehatan ibu maupun janin. Preeklampsia berat adalah kondisi preeklampsia yang berkembang dan bertambah parah hingga dapat merusak organ-organ ibu seperti ginjal, hati, jantung, bahkan dapat mengancam keselamatan sang ibu.
Superimposed Preeklampsia
Superimposed preeklampsia adalah gangguan yang terjadi ketika wanita hamil mengalami hipertensi arteri kronis baik primer maupun sekunder yang dapat memperparah preeklampsia. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan pada 2013, menyebutkan bahwa wanita dengan tekanan darah rata-rata 95 mmHg ke atas berisiko lebih besar untuk mengalami superimposed preeklampsia.
Faktor Risiko
Menurut MedlinePlus, penyebab pasti dari preeklampsia belum diketahui secara pasti. Namun terdapat 3-7% wanita hamil yang mengalami preeklampsia. Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko wanita untuk mengalami penyakit ini, antara lain :
Jaminan Lifepack untuk Anda
- Penyakit autoimun
- Permasalahan pada pembuluh darah
- Konsumsi makanan tidak sehat (Baca juga Ketahui 5 Vitamin Terbaik untuk Ibu Hamil)
- Genetik
Selain itu terdapat beberapa kondisi yang juga meningkatkan risiko Anda untuk mengalami penyakit yang satu ini, yaitu :
- Kehamilan pertama
- Riwayat preeklampsia pada kehamilan sebelumnya
- Hamil kembar
- Riwayat keluarga dengan preeklampsia
- Obesitas
- Berusia > 35 tahun
- Memiliki riwayat diabetes, hipertensi, atau penyakit ginjal
- Memiliki riwayat penyakit tiroid
Gejala Preeklampsia
Kebanyakan wanita yang mengalami penyakit ini tidak merasa sakit. Namun terdapat beberapa gejala yang sangat umum dari penyakit yang satu ini, yaitu :
5 Alasan Beli Obat di Lifepack
- Pembengkakan pada tangan, area wajah, atau mata
- Mengalami peningkatan berat badan secara tiba-tiba hingga 0,9 kg dalam seminggu
Pada penyakit preeklampsia berat, beberapa gejala tambahan mungkin terjadi, yakni :
- Sakit kepala yang tidak kunjung hilang atau memburuk
- Pusing
- Mengalami masalah pernapasan
- Rasa nyeri pada area perut bagian kanan atau di bawah tulang rusuk
- Frekuensi buang air kecil yang berkurang
- Mual dan muntah
- Gangguan penglihatan termasuk penglihatan yang kabur, kebutaan sementara, atau hipersensitivitas terhadap cahaya
- Kehilangan kesadaran
Jika Anda merasakan gejala-gejala di atas, segera periksakan diri ke pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan medis lebih lanjut.
Diagnosis
Dalam mendiagnosis preeklampsia, biasanya dokter akan melakukan beberapa tes, yaitu:
- Pemeriksaan fisik untuk mengetahui tekanan darah, pembengkakan, atau kenaikan berat badan
- Tes darah dan urin untuk mengetahui protein dalam urin, jumlah trombosit, kadar enzim hati, level kreatinin dalam darah, dan peningkatan kadar asam urat
Pemeriksaan-pemeriksaan tersebut akan membantu dokter dalam menegakkan diagnosis apakah Anda mengidap penyakit ini atau tidak.
Jaminan Lifepack untuk Anda
Pengobatan
Preeklampsia dapat sembuh ketika bayi telah lahir. Namun pada beberapa kasus penyakit ini dapat terjadi pasca melahirkan. Namun pada penyakit ini yang terjadi pada masa kehamilan menjelang kelahiran, biasanya dokter akan meminta persetujuan Anda untuk segera mengeluarkan bayi dengan beberapa metode supaya kondisi penyakit ini tidak memburuk.
Selain itu beberapa obat-obatan yang dapat membantu memicu terjadinya persalinan mungkin akan diberikan dokter agar persalinan dapat segera terjadi, salah satunya obat antidepresan. Anda dapat membeli obat Kalxetin 20 mg – 30 kapsul – Antidepresan (Rp289.800). Jangan lupa konsultasikan pada dokter kandungan Anda.
5 Alasan Beli Obat di Lifepack
“Terkadang preeklampsia tidak memberi gejala, itulah pentingnya melakukan pemeriksaan rutin pada kehamilan. Sehingga secepat mungkin dapat terdeteksi dan dapat diberi perawatan yang baik sehingga menurunkan risiko dari dampak buruknya terhadap ibu dan bayi.” tambah dr. Irma Lidia dari tim dokter Lifepack.
Itulah informasi mengenai apa itu preeklampsia, gejala, hingga pengobatannya. Jika Anda merasakan gejala-gejala di atas, segera periksakan diri ke pelayanan kesehatan untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.
Konsultasi gratis dengan dokter umum dan beli obat rutin. Download aplikasi Lifepack di Playstore dan Appstore, apotek online untuk tebus resep obat. Solusi berobat bebas antri.
Ditulis oleh : Nada Karisma