Ditinjau oleh: dr. Denny Archiando
Virus HIV merupakan suatu virus yang dapat menginfeksi seseorang dan berkembang menjadi sebuah kondisi Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS). Sehingga perlu pemeriksaan diri sejak dini guna mendeteksi ada atau tidaknya virus HIV AIDS. Hal ini sangat penting untuk pencegahan dan mendukung keberhasilan dalam pengobatan.
Berikut ini beberapa informasi mengenai penyebab, dan gejala HIV AIDS yang telah tim Lifepack rangkum untuk Anda.
Faktor Risiko HIV AIDS
Menurut WHO, sekitar 37,9 juta orang yang hidup dengan HIV pada akhir 2018. HIV dapat ditularkan melalui pertukaran cairan tubuh dari orang yang terinfeksi ke orang yang sehat. Cairan yang dimaksud seperti darah, ASI, sperma, dan cairan vagina. Penyakit HIV juga dapat ditularkan dari seorang ibu ke anaknya saat masa kehamilan dan persalinan. Penyakit ini tidak dapat ditularkan melalui kontak sehari-hari seperti mencium, berpelukan, berjabat tangan, atau berbagi benda pribadi, berbagi makanan, atau air.
Selain itu terdapat beberapa perilaku dan kondisi yang dapat mengakibatkan HIV pada seseorang adalah:
- Melakukan seks anal atau vaginal tanpa kondom
- Infeksi menular seksual (IMS) lain seperti sifilis, herpes, klamidia, gonore, dan vaginosis bakteri
- Berbagi jarum suntik yang terkontaminasi (terutama dengan penderita HIV)
- Transfusi darah dan transplantasi jaringan, dan prosedur medis yang melibatkan pemotongan atau penindikan yang tidak steril
Mengenal Gejala HIV AIDS
Menurut Centers for Disease Control and Prevention, terdapat beberapa tanda dan gejala HIV AIDS. Gejala penyakit ini dibagi menjadi tiga tahap, yaitu:
Jaminan Lifepack untuk Anda
Tahap 1: Infeksi HIV Akut
Pada HIV tahap 1 orang dengan HIV dalam waktu 2 hingga 4 minggu setelah terinfeksi HIV, akan mengalami penyakit seperti flu, yang dapat berlangsung selama beberapa minggu. Ini merupakan respon alami tubuh ketika terjadi infeksi.
Ketika seseorang memiliki infeksi HIV akut, dalam darahnya terdapat virus HIV dalam jumlah besar dan sangat menular. Namun orang-orang dengan infeksi akut sering tidak menyadari bahwa mereka terinfeksi, karena mungkin orang dengan infeksi akut tidak menyadari bahkan merasakan gejalanya. Untuk dapat mengetahui apakah seseorang memiliki infeksi akut, diperlukan tes antigen atau asam nukleat (NAT). Anda juga dapat merawat virus ini dengan konsumsi Ricovir 300 mg – 30 Tablet – Tablet Salut Selaput 300mg (Rp21.514.500). Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengkonsumsi obat ini.
5 Alasan Beli Obat di Lifepack
Tahap 2: Latensi klinis (HIV tidak aktif atau tidak aktif)
Tahap 2 HIV sering disebut juga infeksi HIV asimtomatik atau infeksi HIV kronis. Selama fase ini, HIV masih aktif tetapi bereproduksi pada tingkat yang sangat rendah. Orang mungkin tidak memiliki gejala atau sakit selama waktu ini. Bagi orang yang tidak minum obat untuk mengobati HIV, periode ini dapat berlangsung satu dekade atau lebih, walaupun terdapat beberapa orang dapat melalui fase ini lebih cepat. Pada fase ini, penderita masih dapat menularkan HIV ke orang lain. Pada akhir fase ini, viral load orang dengan HIV mulai naik dan jumlah CD4 mulai turun. Ketika ini terjadi, orang tersebut mungkin mulai memiliki gejala ketika tingkat virus meningkat di dalam tubuh
Tahap 3: Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS)
.AIDS adalah tahap infeksi HIV yang paling parah. Orang dengan AIDS memiliki sistem kekebalan yang sangat rusak sehingga biasanya pada tahap ini orang dengan HIV terserang banyak penyakit parah, yang disebut penyakit oportunistik.
– – – – – – Editorial Pick – – – – – –
Penyebab Serta Cara Mengatasi Gusi Bengkak
Penyebab Penyakit Disentri dan Gejalanya
Si ‘Campak Jerman’ Penyakit Rubella dan Bahayanya
Kolesterol Tinggi: Gejala, Akibat, dan Penyebabnya
Penyebab Endometriosis dan Cara Agar Tetap Bisa Hamil
Paru-Paru Basah: Penyebab dan Cara Penanganan
Memeriksakan Diri dengan Melakukan Deteksi HIV
Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, sebaiknya Anda memeriksakan diri sejak dini guna mendeteksi HIV AIDS. Untuk melakukan deteksi HIV, perlu dilakukan sebuah tes pada waktu yang tepat. Hal ini dikarenakan, mendeteksi HIV tidak bisa dilakukan secara segera setelah terinfeksi. Dibutuhkan waktu sekitar 12 minggu setelah terinfeksi agar antibodi HIV dapat terdeteksi dalam darah.
Jaminan Lifepack untuk Anda
Banyak dari Anda yang merasa enggan untuk melakukan deteksi HIV karena stigma dari penyakit ini. Padahal semakin cepat terdeteksi, lebih mudah untuk ditangani karena pengobatan akan semakin efektif. Selain itu, dengan mengetahui status HIV tersebut Anda bisa menerapkan pencegahan dalam penyebaran virus.
Terdapat beberapa jenis tes yang bisa dilakukan untuk mendeteksi HIV, seperti:
5 Alasan Beli Obat di Lifepack
1. Tes Antibodi
Mengambil sampel dari air liur dan darah yang dilakukan setelah 3-12 minggu terkena virus.
2. Tes Kombinasi
Dilakukan untuk mencari antibodi dan antigen (bagian dari virus) HIV yang ada dalam tubuh selama infeksi akut. Biasanya terbentuk setelah 2-6 minggu terkena virus.
3. Tes NAT
Salah satu tes tercepat hanya memerlukan waktu 7-28 hari untuk mendeteksi HIV.
Semakin cepat HIV AIDS terdeteksi, maka angka harapan hidup dapat diupayakan meningkat. Sebab pemeriksaan HIV merupakan langkah untuk mendapatkan pencegahan dan pengobatan. Sehingga bagi Anda yang memiliki risiko perilaku terhadap HIV, sebaiknya segera melakukan pemeriksaan ke rumah sakit.
Jaminan Lifepack untuk Anda
Sebab HIV AIDS dapat ditularkan melalui cairan tubuh seseorang yang sudah terinfeksi virus tersebut, yang mana akan masuk dan bercampur dalam tubuh Anda. Bisa melalui darah, cairan pra-ejakulasi, cairan dari vagina dan rektum, air mani, bahkan ASI.
Ingin berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter mengenai kesehatan? Unduh aplikasi Lifepack. Tebus resep obat, bebas antri. Tersedia melalui Google Play Store maupun App Store
5 Alasan Beli Obat di Lifepack
Sumber:
Centers for Disease Control and Prevention
World Health Organization