Tekanan darah dikatakan tinggi jika nilainya berada diatas batas normal yaitu lebih dari 120/80 mmHg. Risiko darah tinggi dapat mengintai siapa saja termasuk ibu hamil. Di Amerika Serikat sendiri sekitar 6-8% ibu hamil memiliki risiko tekanan darah tinggi. Oleh karena itu, kenali cara menurunkan tekanan darah tinggi saat hamil untuk menghindari risiko bahayanya.
Kondisi hamil sangat rentan terhadap ragam penyakit. Selain itu, jika sang ibu memiliki penyakit, maka hal ini dapat berisiko membahayakan janin dalam kandungan. Tak hanya itu saja, anak yang dilahirkan juga memiliki risiko hipertensi sama seperti sang ibu.
Penyebab Darah Tinggi Pada Ibu Hamil
Hingga saat ini masih belum diketahui penyebab pasti darah tinggi pada ibu hamil. Namun secara umum, ada beberapa penyebab yang memungkinkan seorang ibu hamil memiliki tekanan darah tinggi. Beberapa penyebab darah tinggi pada ibu hamil antara lain:
- Konsumsi Alkohol
Ibu hamil yang mengonsumsi alkohol memiliki risiko tekanan darah tinggi lebih besar bila dibandingkan dengan ibu hamil yang tidak mengonsumsi alkohol. Alkohol sendiri memiliki sifat mengikat darah dalam tubuh sehingga jantung harus bekerja ekstra keras untuk bisa memompa darah keseluruh tubuh.
- Memiliki Riwayat Darah Tinggi Sebelum Hamil
Ibu hamil yang sudah memiliki riwayat darah tinggi sebelum kehamilan, berpotensi lebih tinggi mengalami kondisi serupa saat kehamilan terjadi. Banyak dari wanita hamil yang tidak mengetahui bahwa dirinya memiliki penyakit darah tinggi hingga pemeriksaan kesehatan tiba. Selalu cek kondisi kesehatan secara berkala untuk mengantisipasi risikonya.
- Preklamsia
Preklamsia merupakan suatu kondisi khusus pada beberapa ibu hamil dimana ketika usia kehamilan memasuki minggu ke-20 atau trimester terakhir, tekanan darah mengalami kenaikan secara signifikan. Walaupun tidak terjadi pada seluruh ibu hamil, namun kondisi ini sangat berbahaya jika tidak segera ditangani karena dapat mengancam keselamatan ibu dan bayi.
Jaminan Lifepack untuk Anda
- Fertilisasi dan Inseminasi
Ibu hamil yang menggunakan cara fertilisasi dan inseminasi untuk mendapatkan momongan memiliki risiko darah tinggi yang lebih besar. Risiko ini tentu berbeda dengan ibu hamil yang melakukan pembuahan dengan cara normal.
Jika Anda dan pasangan melakukan program inseminasi atau fertilisasi untuk mendapatkan buah hati, selalu konsultasikan dengan dokter akan risiko penyakit yang dapat menyertainya. Melakukan tindak pencegahan sejak awal tentu dapat meminimalisir potensi bahayanya di masa depan.
5 Alasan Beli Obat di Lifepack
- Memiliki Kondisi Penyakit Tertentu
Beberapa jenis penyakit tertentu yang dialami oleh ibu hamil seperti diabetes, lupus, atau thrombophilia juga dapat menjadi penyebab darah tinggi. Jika Anda memiliki riwayat penyakit ini, selalu kontrol kondisi janin sehingga dokter dapat memberikan saran terbaik untuk kesehatan calon buah hati.
Cara Menurunkan Tekanan Darah Saat Hamil
Kondisi ibu hamil yang mengalami darah tinggi memang memberikan risiko yang sangat besar bagi keselamatan calon buah hati. Walaupun begitu bukan berarti Anda tidak bisa mengatasinya. Melakukan beberapa perubahan gaya hidup sehat tentu bisa menjadi langkah awal menurunkan tekanan darah tinggi. Beberapa cara menurunkan tekanan darah tinggi saat hamil antara lain:
- Konsumsi Obat Anti Hipertensi
Ibu hamil yang memiliki kondisi tekanan darah tinggi diharuskan untuk mengonsumsi obat anti hipertensi sehingga tekanan darah kembali normal. Konsumsi obat tentu harus menggunakan resep dan anjuran dari dokter. Salah satu obat yang dapat membantu mengatasi hipertensi adalah Dopamet 250 MG 100 Tablet – Obat Penurun Tensi Darah (Rp 260.000).
- Konsumsi Makanan Kaya Nutrisi
Selain dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan janin, mengonsumsi makanan kaya nutrisi juga dapat membantu menurunkan tekanan darah saat hamil. Beberapa jenis makanan yang wajib dikonsumsi antara lain sayur dan buah yang kaya serat, serta konsumsi lebih banyak protein dan lemak nabati dibanding hewani.
Jaminan Lifepack untuk Anda
- Olahraga Secara Rutin
Kondisi hamil bukan alasan untuk malas berolahraga. Anda bisa melakukan aerobik ringan secara rutin untuk mengurangi tekanan darah tinggi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh JE Martin, diketahui bahwa melakukan aerobik secara rutin mampu mengurangi tekanan diastolik hingga 3.2 mmHg dan sistolik hingga 5.7 mmHg.
- Hindari Rokok dan Alkohol
Rokok dan alkohol merupakan dua benda yang berbahaya untuk dikonsumsi ibu hamil. Selain dapat merusak tubuh, rokok dan alkohol juga dapat memicu tekanan darah tinggi pada ibu hamil. Jika terus dilanjutkan, hal ini tentu akan berpengaruh terhadap tumbuh kembang janin dalam kandungan.
5 Alasan Beli Obat di Lifepack
- Cek Kandungan Secara Rutin
Selama masa kehamilan, selalu cek kandungan Anda kepada dokter atau bidan terpercaya. Jangan tunggu hingga keluhan dan masalah datang. Selain dapat mengontrol tumbuh kembang janin, melakukan pengecekan kandungan juga dapat menjadi langkah awal untuk mendeteksi jika ada masalah atau penyakit pada sang ibu.
Memiliki penyakit darah tinggi saat hamil memang menghadirkan risiko yang sangat besar. Oleh karena itu, selalu periksa kesehatan Anda selama masa kehamilan untuk memastikannya. Anda bisa melakukan beberapa cara menurunkan darah tinggi saat hamil jika penyakit ini menyerang.
Dokter Lifepack, dr. Irma Lidia, menambahkan “Dalam studi terbaru Wanita yang mengalami tekanan darah tinggi selama kehamilan lebih mungkin untuk memiliki penyakit jantung di kemudian hari. Karena itu setelah kehamilan pun diharapkan setidaknya ibu tersebut tetap memeriksa kesehatan secara berkala/tahun.”
Ingin berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter mengenai kesehatan? Unduh aplikasi Lifepack. Tebus resep obat, bebas antri. Tersedia melalui Google Play Store maupun App Store.