Kopi untuk Diabetes: Kenali Manfaat dan Risikonya

Kopi merupakan salah satu minuman yang paling populer di dunia. Banyak orang yang merasa tak lengkap jika tidak mengawali hari dengan minum kopi. Namun, bagaimana dengan kebiasaan minum kopi untuk pengidap diabetes? Benarkah minum kopi memiliki manfaat untuk pengidap diabetes? Yuk, simak ulasannya berikut ini.

Pengaruh Kafein pada Kopi untuk Pengidap Diabetes

Kafein sebenarnya tidak hanya dapat dijumpai pada minuman kopi, namun juga pada minuman seperti teh, soda dan cokelat. Minum minuman yang mengandung kafein dapat membantu Anda lebih fokus dan waspada sehingga minuman ini banyak menjadi pilihan untuk mengawali hari sebelum beraktivitas. Namun jika Anda didiagnosis dokter mengalami diabetes tipe 2, sebaiknya batasi konsumsi minuman yang mengandung kafein termasuk kopi.

Dilansir dari WebMD, penelitian mengenai pengaruh kafein pada kopi menunjukkan hasil yang berbeda-beda. Dalam beberapa penelitian yang telah dilakukan, kafein memiliki reaksi yang berbeda-beda pada pengidap diabetes tipe 2.

Kafein dapat meningkatkan kadar gula darah

Sebuah penelitian dilakukan pada pengidap diabetes tipe 2 yang mengonsumsi 250 miligram pil kafein saat sarapan dan makan siang. Jumlah ini setara dengan minum dua cangkir kopi setelah makan. Hasilnya, kadar gula darah meningkat 8% jika dibandingkan dengan responden yang tidak minum kopi. Kadar gula darah pada responden dengan pil kafein juga ikut meningkat setelah makan.

Rekomendasi Produk

Amadiab 2 MG 50 Kaplet - Obat Diabetes Mengandung Glimepiride

Rp 310.000

Acarbose Dexa 100 MG 100 Tablet - Obat Antidiabetes

Rp 229.500

Amadiab 3 MG 50 Kaplet - Obat Antidiabetes Mengandung Glimepiride

Rp 385.000

Para ahli masih mempelajari bagaimana kafein mempengaruhi insulin dan kadar gula darah. Beberapa mekanisme yang mungkin terjadi antara lain:

Kafein meningkatkan kadar hormon stres tertentu seperti epinefrin atau adrenalin. Epinefrin dapat mencegah sel memproses gula dalam jumlah banyak sehingga menghalangi tubuh memproduksi insulin dalam jumlah banyak.
Kafein memblokir bahan kimia yang disebut adenosin. Molekul ini berperan penting dalam mengatur berapa banyak insulin yang diproduksi tubuh. Adenosin juga mengontrol bagaimana sel Anda merespon insulin.
Kafein mengganggu kualitas tidur. Terlalu banyak kafein dapat membuat Anda tetap terjaga. Ketika kurang tidur, sensitivitas insulin juga semakin menurun.

Kafein menurunkan kadar gula darah

Namun sebuah penelitian lain mengungkapkan bahwa minum kopi, baik kopi yang mengandung kafein atau tidak diketahui dapat menurunkan risiko mengalami diabetes tipe 2. Dilansir dari GoodRX, orang dewasa yang minum kopi lebih dari 6 cangkir per hari diketahui memiliki risiko lebih rendah terkena diabetes tipe 2 dari mereka yang hanya minum 4-6 cangkir kopi per hari.

Jaminan Lifepack untuk Anda

Bahkan pada mereka yang hanya minum 4 cangkir kopi juga memiliki risiko lebih rendah mengalami diabetes tipe 2 jika dibandingkan dengan mereka yang tidak minum kopi.

Dalam menyikapi penelitian ini para ahli mengungkapkan bahwa kafein membuat tubuh memiliki respon insulin lebih baik, sehingga mampu mengolah kadar gula dalam darah lebih efektif dan menurunkan kadar gula darah secara keseluruhan. Namun bukan berarti bahwa mengonsumsi kopi dapat membantu menurunkan kadar gula darah, terlebih lagi dalam penelitian tersebut tidak mengungkapkan berapa jumlah gula pada minuman kopi tersebut.

5 Alasan Beli Obat di Lifepack

Bolehkah Pengidap Diabetes Minum Kopi?

Meskipun menunjukkan hasil yang berbeda, namun para ahli mengungkapkan bahwa sebenarnya tidak ada larangan bagi pengidap diabetes untuk minum kopi, asalkan tidak melebihi takaran yang dianjurkan. Para ahli menganjurkan besaran dosis kopi untuk pengidap diabetes adalah 200 miligram per hari. Jumlah ini setara dengan 1-2 cangkir kopi atau 3-4 cangkir teh hitam.

Para ahli juga mengungkapkan dalam meminum kopi, Anda perlu memerhatikan respon tubuh terhadap kafein karena setiap orang memiliki respon tubuh yang berbeda-beda. Beberapa orang memiliki sensitivitas kafein lebih tinggi sehingga hanya mampu mengonsumsi kafein dalam dosis rendah, namun beberapa orang memiliki toleransi kafein lebih tinggi. Perlu diketahui bahwa hal ini juga dipengaruhi oleh jenis kafein yang Anda konsumsi, bagaimana menyeduhnya, dan kondisi kesehatan Anda secara keseluruhan.