Ditinjau oleh: dr. Fala Adinda
Konstipasi atau sembelit merupakan kondisi dimana frekuensi buang air besar lebih sedikit dari biasanya. Setiap orang memiliki jarak waktu buang air besar yang berbeda-beda. Secara umum, manusia buang air besar dalam satu minggu minimal tiga kali. Apabila frekuensinya kurang dari 3 kali dalam seminggu, dipastikan orang tersebut mengalami konstipasi. Akibatnya, feses menjadi kering dan keras sehingga sulit untuk dikeluarkan dari anus.
Informasi
Dalam sistem pencernaan, buang air besar adalah tahap yang terakhir. Makanan yang dikonsumsi akan masuk menuju lambung, usus, lalu sampai usus besar. Setelah air dan nutrisi diserap oleh tubuh, maka sisa makanan akan dikeluarkan melalui anus sebagai tinja atau feses. Namun, sesekali setiap orang mengalami konstipasi. Kondisi ini bukanlah hal yang serius dan hanya sebentar dengan tingkat keparahan yang berbeda. Akan tetapi, kasus ini bisa menjadi kronis bila terus berulang beberapa kali dalam waktu 3 bulan. Apalagi, sembelit dapat mengganggu aktivitas penderita setiap hari.
Seseorang cenderung mengalami sembelit saat mencoba makanan baru, stres, atau sebab hal lain. Namun, dari semua kelompok usia, yang paling berisiko mengalami konstipasi adalah wanita hamil, orang dengan berat badan berlebih, lansia, dan yang terlalu sering duduk.
Gejala
Orang yang mengalami konstipasi, umumnya akan mengalami gejala dan tanda berikut ini.
- Kesulitan buang air besar
- Feses kering atau keras
- BAB kurang dari tiga kali seminggu
- Perut terasa kencang, keras, dan penuh
- Sakit perut dan terkadang mual
- Feses berdarah atau keluar darah usia BAB
- Merasa tidak puas setelah BAB
BAB biasanya cepat sembuh dengan perawatan sederhana. Namun, jika sudah mengalami gejala berikut, Anda harus segera menghubungi dokter.
Jaminan Lifepack untuk Anda
- Susah BAB lebih dari 2 minggu
- Gejala tidak membaik setelah pengobatan mandiri
- Feses berdarah
- Penurunan berat badan
Penyebab
Konstipasi dapat terjadi karena kotoran yang melewati usus bergerak lebih lambat dari biasanya, sehingga menjadi kering dan keras. Berikut ini adalah beberapa penyebab konstipasi yang dialami oleh setiap orang.
- Pola makan yang buruk
- Malas bergerak akan menimbulkan usus tidak bergerak. Sementara, usus perlu bergerak supaya kotoran dapat melewatinya dengan mudah.
- Memiliki kondisi medis tertentu, seperti diabetes, hipotiroid, penyakit Parkinson, stroke, multiple sclerosis, hiperparatiroid, kanker colorectal, kanker perut, atau fisura anal.
- Minum obat tertentu, seperti obat anti nyeri, antihistamin, dan antidepresan.
- Hamil
- Stress atau perubahan lingkungan
Faktor Risiko
Faktor-faktor berikut akan meningkatkan risiko seseorang mengalami konstipasi, diantaranya:
5 Alasan Beli Obat di Lifepack
- Lansia
- Hamil
- Kurang konsumsi serat atau air (dehidrasi)
- Kurang beraktivitas
- Kelebihan berat badan (obesitas)
- Mengonsumsi obat-obatan yang menyebabkan sembelit
- Melakukan perjalanan jauh
Diagnosis
Untuk mendiagnosis konstipasi, dokter akan melakukan wawancara dan pemeriksaan fisik. Selain itu, dokter dapat melakukan beberapa pemeriksaan penunjang berikut.
- Tes darah untuk mengamati adanya kondisi sistemik, seperti kadar hormon tiroid rendah
- Sinar X
- Pemeriksaan rektum dan kolon bawah (sigmoidoskopi)
- Pemeriksaan rektum dan seluruh kolon (kolonoskopi)
- Evaluasi fungsi otot sfingter anal untuk mengukur koordinasi otot saat pergerakan usus
- Studi transit kolonik
- Defekografi atau rontgen rektum
- MRI defekografi untuk memvisualisasi fungsi otot-otot defekasi
Konstipasi yang tidak segera diatasi dapat menyebabkan komplikasi meliputi:
- Pembengkakan pembuluh darah di anus atau wasir (ambeien)
- Kulit anus robek
- Kotoran tidak bisa dikeluarkan dan menumpuk (fecal impaction)
- Ada usus yang keluar dari anus disebut prolaps anus
Pengobatan
Untuk mengatasi sembelit, dapat dilakukan dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat. Berikut ini adalah penjelasannya.
- Olahraga rutin
Malas bergerak akan membuat gerakan usus melambat hingga akhirnya mengakibatkan konstipasi. Biar gerakan usus normal kembali dan buang air besar lancar, cobalah untuk berolahraga secara tuin. Jangan pula malas beraktivitas seperti berjalan daripada duduk seharian.
Jaminan Lifepack untuk Anda
- Minum air lebih banyak, sekitar 1.5 liter hingga 2 liter biar feses dapat keluar lebih lancar da konstipasi mereda
- Perbanyak konsumsi makanan berserat seperti sayur (bayam, kangkung, wortel, kol, atau kentang) dan buah-buahan (kiwi atau jeruk).
- Minum obat konstipasi pelancar BAB (obat laksatif) apabila perubahan gaya hidup dan makanan tidak berpengaruh. Salah satu obat laksatif yang bisa Anda gunakan yaitu Entrostop Tablet – 12 tablet – Mengatasi diare dan meredakan gejala nyeri perut (Rp36.000).
- Terapi lain berupa latihan otot pinggang biar lebih rileks dan semakin kencang
- Operasi
Pencegahan
Supaya terhindar dari konstipasi, berikut ini adalah langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan.
- Membiasakan diri ke toilet setiap hari pada waktu yang sama
- Perbanyak konsumsi makanan sehat yang berserat tinggi, seperti kacang-kacangan, sayuran, buah-buahan, dedak, dan sereal.
- Konsumsi banyak air putih
- Berolahraga secara teratur dan jangan malas bergerak, terutama setelah makan
- Atasi stress dengan melakukan terapi inhalasi, meditasi, dan hal-hal yang disukai
- Jangan tahan ketika ada keinginan untuk buang air besar
- Hindari obat-obatan tanpa resep karena dapat mengakibatkan sembelit