Ditinjau oleh: dr. Denny Archiando

Hipoglikemia merupakan kondisi di mana kadar gula darah berada di bawah normal. Kondisi ini sering kali diderita oleh mereka yang memiliki penyakit diabetes akibat konsumsi obat-obat tertentu. Selain diproduksi oleh hati glukosa atau gula darah juga diperoleh dari makanan yang mengandung karbohidrat seperti roti, nasi, susu, dan kentang.

Informasi

Kadar gula yang rendah dalam tubuh menyebabkan kurangnya energi untuk menjalankan berbagai aktivitas. Jika terlambat ditangani, penderita hipoglikemia bisa mengalami kejang, penurunan kesadaran bahkan sampai terjadinya kerusakan permanen pada otak. Meski lebih sering diderita oleh penderita diabetes, namun hipoglikemia juga bisa diderita oleh orang tanpa penyakit diabetes.

Gejala

Gejala yang dialami oleh penderita hipoglikemia dapat muncul secara tiba-tiba. Gejala juga dapat bervariasi pada setiap orangnya. Gejala penyakit gula darah rendah ini meliputi:

1. Mudah lapar
2. Mudah marah
3. Sulit berkonsentrasi
4. Kesemutan
5. Keringat dingin
6. Lelah
7. Pusing
8. Tremor atau gemetar
9. Pucat
10. Jantung berdebar

Kondisi penderita hipoglikemia akan memburuk jika tidak ditangani, terutama bila penderita tidak menyadari bahwa kadar gula darahnya rendah. Alhasil, penderita dapat menunjukan gejala yang lebih serius seperti

1. Mengalami gangguan penglihatan
2. Tampak bingung dan berperilaku tidak normal
3. Kejang
4. Penurunan kesadaran

Penyebab

Rendahnya kadar gula darah bisa disebabkan oleh beberapa hal berikut ini.

1.   Penderita Diabetes

Penyakit diabetes bisa menjadi penyebab mengapa kadar gula darah di bawah normal. Hal ini bisa dikarenakan penggunaan insulin yang tidak teratur atau penggunaannya dalam dosis yang tinggi. Selain itu porsi makan yang sedikit, serta aktivitas fisik maupun olahraga yang dilakukan secara berlebihan tanpa asupan makanan yang cukup juga bisa memicu terjadinya Hipoglikemia pada penderita diabetes.

1. Kekurangan hormon yang mengatur keseimbangan gula dalam darah.

1. Kekurangan nutrisi, misalnya karena akibat penyakit anoreksia nervosa. Produksi insulin yang berlebihan, misalnya diakibatkan karena adanya tumor di kelenjar pankreas atau insulinoma.
2. Efek samping dari penggunaan obat-obatan, seperti propranolol yang digunakan untuk hipertensi, asam salisilat untuk rematik, dan kina untuk penyakit malaria.
3. Mengidap penyakit Addison (kelainan pada kelenjar adrenal).
4. Mengidap penyakit yang menyerang kelenjar tiroid, kelenjar adrenal, ginjal, atau hati.
5. Melakukan puasa.
6. Terlalu banyak mengonsumsi minuman keras

Faktor Risiko

Beberapa faktor dapat menyebabkan seseorang memiliki risiko Hipoglikemia.

1. Memiliki riwayat penyakit diabetes

Orang dengan riwayat penyakit diabetes memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami hipoglikemia. Hal ini dikarenakan pola makan yang sedikit serta penggunaan obat-obatan yang membuat gula darah menjadi rendah.

2. Efek samping obat-obatan

Mengkonsumsi obat-obatan tertentu juga bisa meningkatkan risiko hipoglikemia. Penggunaan obat antibiotik golongan quinine atau sufa pada anak anak-anak serta penderita penyakit gagal ginjal pun memiliki risiko mengalami kadar gula darah yang rendah.

3. Minum alkohol berlebihan

Minum alkohol dalam keadaan perut kosong menyebabkan organ hati terhambat untuk melepaskan glukosa yang ada pada aliran darah. alhasil, kadar gula pun menjadi di bawah normal atau rendah.

4. Sedang menderita hepatitis, gangguan ginjal, malaria, atau sedang menderita sepsis.
5. Pernah menjalani operasi pengecilan lambung.
6. Obesitas atau kelebihan berat badan

Diagnosis

Untuk dapat menyimpulkan diagnosis dengan benar, dokter akan melakukan beberapa tahapan untuk mengetahui apakah pasien menderita hipoglikemia atau tidak. Dokter akan mendiagnosis hipoglikemia dengan melakukan wawancara medis, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis. Berikut diagnosis yang akan dilakukan: 

1. Dokter akan melakukan wawancara medis seperti menanyakan keluhan yang dirasakan pasien. Selain itu juga ada pemeriksaan fisik serta penunjang yang dilakukan guna memastikan diagnosis.
2. Pemeriksaan penunjang dilakukan dengan cara memeriksa gula darah. bagi para penderita diabetes, seharusnya memiliki alat pemeriksa kadar gula darah sendiri untuk mengontrol tingkat kadar gula darah tersebut. Gejala hipoglikemia sendiri umumnya muncul  bisa kadar gula darah mencapai angka dibawah 70 mg/dL. Namun, setiap orang bisa mengalami gejala pada angka gula darah yang berbeda.
3. Dokter juga dapat melakukan tes fungsi hati, ginjal serta kelenjar adrenal. Tes ini bertujuan untuk mendeteksi penyebab hipoglikemia, sehingga pengobatan dapat dilakukan dengan tepat. .

Pengobatan

Pengobatan hipoglikemia didasarkan pada kondisi pasien. Berikut penanganannya:

• Untuk pasien dengan kondisi sadar akan diberikan makanan yang mengandung karbohidrat atau diberikan minuman dengan kandungan gula berkalori sebanyak 15–20 gram glukosa, seperti madu atau gula sebanyak satu sendok. 
• Untuk pasien tidak sadar akan diberikan larutan glukosa melalui infus. Segera bawa penderita ke rumah sakit terdekat untuk memperoleh penanganan yang cepat.

Pencegahan

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit hipoglikemia, antara lain:

• Jangan menunda waktu makan
• Rutin cek gula darah terutama untuk penderita diabetes
• Hidup sehat dengan hindari konsumsi alkohol
• Konsumsi camilan berkarbohidrat sebelum tidur
• Jika anda menggunakan insulin dan mengkonsumsi obat diabetes pastikan untuk konsumsi secara konsisten dengan dosis dan waktu yang tepat.

Demikian informasi seputar hipoglikemia. Karena tergolong ke dalam obat keras, obat-obata untuk pasien penderita hipoglikemia hanya bisa didapatkan melalui konsultasi dokter dengan obat resep. Dapatkan informasi dan kebutuhan kesehatan Anda hanya di Apotek Lifepack.

Ingin konsultasi dokter dan tebus obat resep?

Nikmati kemudahan konsultasi GRATIS dengan tim dokter berpengalaman Apotek Lifepack. Sampaikan keluhan dan kebutuhan obat Anda langsung ke dokter kami melalui WhatsApp di nomor 0811 1062 5888 atau melalui link berikut.

Dengan layanan digital Apotek Lifepack yang telah terintegrasi, Anda tidak perlu lagi antre ketika menebus resep obat. Apoteker kami akan membantu memvalidasi resep Anda. Layanan tebus resep akan sangat membantu kebutuhan obat rutin pasien kronis.

Apa Itu Apotek Lifepack?

Apotek Lifepack menyediakan beragam obat bebas, obat rutin, suplemen, hingga alat kesehatan dengan harga hemat, produk original berlisensi BPOM, dan gratis ongkir se-Indonesia. Layanan Lifepack tersedia secara online maupun offline. Dapatkan konsultasi dokter gratis dan program prioritas obat rutin secara khusus di layanan online kami. 

Kunjungi juga apotek offline kami di berbagai kota besar. Jakarta di alamat Infinia Park, Jl. Dr. Saharjo No.45, Manggarai, Tebet. Sedangkan Surabaya di Jl. Raya Manyar 11 F, Menur Pumpungan. Untuk warga Bandung, Anda juga bisa membeli obat di Apotek Lifepack Bandung di Jl. Abdul Rahman Saleh Nomor 1A Ruko D, Cicendo. Nantikan kehadiran Apotek Lifepack di kota-kota besar Indonesia lainnya.

Jangan ragu juga untuk hubungi WhatsApp di nomor 0811 1062 5888 untuk beli obat, tebus resep, layanan konsultasi, dan lain-lainnya. Tim Asisten Apoteker kami akan membalas pesan Anda pada jadwal operasional, yaitu hari Senin – Minggu, pukul 07.00 – 23.00. Dapatkan informasi Apotek Lifepack lebih lanjut di sini.