Estriol merupakan salah satu tipe hormon estrogen yang diproduksi secara alami dalam tubuh wanita. Estriol bertanggung jawab atas banyak fungsi organ tubuh, seperti organ reproduksi, jantung, dan tulang.
Informasi
Ketika wanita memiliki kadar hormon estrogen yang rendah, seperti saat menopause, akan menimbulkan berbagai gangguan, mulai dari sakit kepala, nyeri payudara, dan kurangnya pelumas pada vagina. Untuk mengatasi hal tersebut, tersedia Estriol dalam bentuk tablet dan krim sebagai terapi penggantian hormon estrogen. Obat ini juga bisa digunakan untuk mengatasi kemandulan akibat gangguan serviks dan penipisan dinding vagina. Obat dengan kandungan estriol yang dapat Anda temukan di pasaran yaitu Ovestin 1 mg – 1 box – Terapi defisiensi estrogen (Rp135.400). Anda dapat membelinya dengan resep dokter karena kandungan estriol termasuk ke dalam golongan obat keras.
Dosis
Setiap pasien diberikan dosis Estriol yang berbeda-beda tergantung kondisi dan respon tubuh terhadap pengobatan. Obat ini umumnya diberikan pada orang dewasa dan tidak direkomendasikan untuk anak-anak. Sila konsultasi dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.
Terapi pengganti hormon menopause, oral:
- 0.5-3 mg per hari selama 1 bulan, selanjutnya 0.5-1 mg per hari, atau
- 0.25-2 mg perhari yang dikombinasi dengan estrogen natural lain. Progesteron diberikan apabila obat diberikan pada wanita dengan uterus.
Infertilitas akibat cervical hostility, oral:
- 0.25-1 mg per hari pada hari ke 6-15 siklus menstruasi. Dosis bisa lebih tinggi sesuai petunjuk dari dokter.
Menopausal atrophic vaginitis, vaginal:
- 0.01% atau 0.1% krim yang digunakan 500mcg 1x sehari, kemudian dilanjut 2x seminggu.
Kontraindikasi
Perhatikan hal-hal berikut ini sebelum menggunakan Estriol.
- Estriol tidak boleh digunakan pada seseorang yang pernah atau sedang mengalami perdarahan vagina, kanker payudara, kanker rahim, penebalan rahim, gangguan fungsi hati, porfiria, penggumpalan darah pada pembuluh arteri dan vena, penyakit jantung, serta kolesterol tinggi (Baca juga Tips Menurunkan Kolesterol Tinggi).
- Hati-hati dalam menggunakan obat ini jika Anda sedang atau pernah menderita penyakit kuning, herpes, hipertensi, diabetes, epilepsi, dan asma.
- Beritahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat-obatan lain, termasuk obat resep maupun non resep, suplemen, vitamin, dan produk herbal.
- Apabila mengalami reaksi alergi dan overdosis segera hubungi dokter.
Interaksi dengan Obat Lain
Seperti obat-obatan lain pada umumnya, Estriol mengalami interaksi dengan obat lain yang berisiko mengubah kinerja obat atau meningkatkan risiko efek samping yang lebih serius. Beritahu dokter obat apa saja yang sedang Anda konsumsi, termasuk obat resep, non resep, obat herbal, vitamin, dan suplemen untuk mencegah adanya interaksi dengan Estriol. Mungkin, dokter akan mengubah dosis atau melakukan hal lain.
Jangan memulai, menghentikan, dan mengganti dosis Estriol tanpa persetujuan dokter. Estriol akan mengalami interaksi dengan obat-obatan, seperti:
Jaminan Lifepack untuk Anda
- Activated charcoal
- Barbiturates
- Carbamazepine
- Griseofulvin
- Hydantoin
- Rifampicin
- Succinylcholine
- Theophyllines
- Troleandomycin
Interaksi obat tersebut berupa penurunan kemanjuran obat, perubahan kemanjuran oral anticoagulants, dan meningkatkan efek farmakologis. Selain itu, konsumsi alkohol atau tembakau selama pengobatan akan menyebabkan interaksi terjadi. Diskusikan dengan dokter terlebih dulu terkait penggunaan Estriol dengan makanan, alkohol, maupun tembakau. Beberapa kondisi kesehatan berikut ini juga berisiko memengaruhi penggunaan Estriol. Oleh karena itu, beritahu dokter jika Anda memiliki masalah kesehatan, seperti:
- Thrombosis
- Kelainan liver
- Porphyria
- Sejarah pruritus, herpes gestationis, cholestatic jaundice, dan otosclerosis selama masa kehamilan atau penggunaan steroid.
Kelompok yang Berisiko
Estriol tidak aman dikonsumsi oleh ibu hamil, sedang merencanakan kehamilan, dan ibu menyusui, sehingga sangat tidak direkomendasikan menggunakan Estriol selama masa kehamilan dan menyusui. Namun, dokter akan mempertimbangkan potensi manfaat, risiko individual, dan situasi kesehatan secara spesifik. Apabila ragu dengan penggunaan Estriol, sebaiknya konsultasi dulu dengan dokter.
5 Alasan Beli Obat di Lifepack
Efek Samping
Beberapa pengguna mungkin akan mengalami efek samping Estriol berikut ini.
- Nyeri atau tegang di dada
- Pembengkakan payudara
- Nyeri dada
- Migrain
- Penggumpalan darah
- Tekanan darah tinggi (Baca juga Mengenal Lisinopril, Obat Penurun Tekanan Darah Tinggi)
- Iritasi atau gatal di kulit area vagina
- Gangguan kandung empedu
- Mual
- Bercak
- Penumpukan cairan
- Cairan serviks yang berlebih
Tidak semua efek samping disebutkan diatas. Apabila Anda mengalami kekhawatiran terhadap efek samping tertentu, jangan ragu untuk hubungi dokter.
Cara Konsumsi
Estriol harus digunakan berdasarkan resep dokter. Sebab, cara penggunaan yang tidak sesuai dengan arahan dokter akan mengakibatkan efek samping, seperti migrain, penyakit kuning, dan pembengkakan payudara. Berikut ini adalah cara penggunaan Estriol yang benar.
- Estriol tersedia dalam dua bentuk yaitu tablet untuk penggunaan oral dan krim untuk penggunaan langsung pada vagina.
- Estriol dalam bentuk tablet diminum 1x sehari dengan atau tanpa makanan. Tablet harus ditelan utuh, tidak boleh ditelan.
- Estriol dalam bentuk krim digunakan 1x sehari, dianjurkan malam hari. Penggunaan krim akan dikurangi apabila gejala sudah membaik.
- Bacalah petunjuk penggunaan obat pada kemasan dan ajukan pertanyaan pada dokter jika belum jelas.
- Saat menggunakan Estriol, dianjurkan untuk melakukan kunjungan ke dokter untuk melakukan check up, screening pada dada, tes smear serviks, dan pemeriksaan lainnya.
- Minumlah Estriol secara rutin untuk mendapatkan manfaat yang optimal. Jika perlu, pada waktu yang sama setiap harinya.
- Bacalah petunjuk penyimpanan Estriol yang benar supaya tidak memengaruhi kinerja obat.