Chlorpromazine HCl merupakan salah satu dari merek dagang dari Chlorpromazine atau Klorpromazin yaitu obat-obatan yang umum digunakan untuk mengatasi gangguan mental tertentu atau mengobati cegukan yang tidak kunjung reda.
Di pasaran, obat ini dikenal dengan nama lain seperti Cepezet 100, Promactil, Meprosetil, Klorpromazina dan Largactil. Obat ini digunakan dalam bentuk tablet dan suntik. Selain merek-merek tersebut Anda juga bisa melihat merk lain yang serupa melalui situs resmi BPOM RI. Salah satu obat yang dapat Anda temukan di pasaran adalah Chlorpromazine Kimia Farma 100 mg – 100 Tablet (Rp 105.000). Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter Anda saat mengonsumsi obat-obatan tersebut.
Informasi
Obat ini merupakan salah satu obat keras sehingga untuk penggunaanya harus berdasarkan resep dokter. Beberapa jenis gangguan mental yang kerap menggunakan obat ini adalah skizofrenia, gangguan bipolar, gangguan psikosomatik serta beberapa gangguan perilaku anak-anak. Chlorpromazine HCl dapat membantu pasien dengan gangguan tersebut untuk berpikir jernih, mengurangi perilaku agresif, tidak mudah gugup dan mengontrol suasana hatinya sehingga dapat beraktivitas normal kembali.
Dosis
Obat ini dapat diberikan kepada orang dewasa maupun anak-anak. Dosis yang diberikan tergantung pada usia pasien, jenis Chlorpromazine HCl yang digunakan serta penyakit yang dideritanya. Berikut dosis yang disarankan untuk beberapa jenis penyakit.
Ganguan Psikologis
Untuk Chlorpromazine HCl dalam bentuk suntik, dosis yang disarankan untuk anak-anak berusia 1-12 tahun adalah sebanyak 500 mcg/kgBB diberikan setiap 4-6 jam dengan dosis maksimal sebanyak 75 mg per hari. Namun, ada sedikit penyesuaian untuk anak berusia 1-5 tahun dimana dosis maksimal yang disarankan adalah 40 mg per hari.
Bagi orang dewasa, obat ini diberikan sebanyak 25-50 mg diberikan setiap 4-6 jam lalu dilanjutkan dengan pemberian Chlorpromazine HCl jika sudah memungkinkan. Namun, jika diberikan kepada lansia maka Chlorpromazine HCl yang diberikan adalah sebanyak 13-12 dari dosis orang dewasa.
Jaminan Lifepack untuk Anda
Sedangkan untuk Chlorpromazine HCl dalam bentuk tablet, dosis yang disarankan untuk anak-anak tidak memiliki perbedaan dengan dosis yang diberikan untuk Chlorpromazine HCl dalam bentuk suntik. Sementara itu, untuk pasien dewasa Chlorpromazine HCl diberikan sebanyak 25 mg yang diberikan sebanyak 3 kali sehari atau Chlorpromazine HCl sebanyak 75 mg untuk penggunaan malam hari. Untuk dosis perawatan diberikan sebanyak 25-100 mg diberikan sebanyak 3 kali sehari tapi bisa ditambah hingga 1 g per hari jika diperlukan.
Mual dan Muntah
Untuk gejala ini Chlorpromazine HCl hanya diberikan dalam bentuk suntik. Dosis untuk anak-anak sama dengan dosis Chlorpromazine HCl yang digunakan untuk gangguan psikologis. Sementara itu, dosis yang diberikan pada orang dewasa adalah sebanyak 25 mg sebagai dosis awal yang diberikan melalui intramuskular lalu dilanjutkan dengan pemberian 25-50 mg Chlorpromazine HCl tiap 3-4 jam hingga gejalanya berhenti.
5 Alasan Beli Obat di Lifepack
Cegukan yang Tidak Berhenti
Untuk gejala ini Chlorpromazine HCl hanya diberikan dalam bentuk tablet saja. Dosis untuk anak-anak sama dengan dosis Chlorpromazine HCl yang digunakan untuk meredakan gejala mual dan muntah. Sementara itu, dosis yang diberikan pada orang dewasa adalah sebanyak 25-50 mg sebagai dosis awal yang diberikan tiap 3-4 kali dalam sehari selama 2-3 hari.
Namun, jika belum ada perbaikan maka dosis akan ditingkatkan menjadi 50-75 mg melalui injeksi dan bila perlu Chlorpromazine HCl sebanyak 25-50 mg akan ditambahkan pada 500-1000 ml cairan infus pasien.
Kontraindikasi
Interaksi dengan Obat Lain
Obat ini memiliki efek tertentu jika digunakan bersamaan dengan beberapa jenis obat. Oleh karena itu, sebelum mengonsumsi nya sebaiknya Anda memberitahu dokter tentang obat-obatan yang sedang di konsumsi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Hal ini termasuk penggunaan obat-obatan herbal dan suplemen kesehatan. Berikut ini adalah obat-obatan yang sebaiknya tidak digunakan bersamaan dengan Chlorpromazine HCl yaitu:
- Obat pemenang
- Obat-obatan antiparkinson
- Klonidin dan metildopa
Kelompok Orang Berisiko
Orang yang paling berisiko dalam mengonsumsi obat ini utamanya adalah yang memiliki alergi pada Chlorpromazine HCl. Jika Anda alergi maka sebaiknya memberitahu dokter lebih dulu agar bisa diganti dengan jenis obat lain. Selain itu, orang dengan demensia, Parkinson, glaucoma, gangguan ginjal dan hati dan orang dengan kadar kalsium yang rendah sebaiknya tidak menggunakan obat ini karena berbahaya.
Jaminan Lifepack untuk Anda
Orang-orang dengan riwayat asma, penyakit jantung, kejang dan infeksi saluran pernapasan juga sebaiknya berhati-hati dalam mengonsumsi obat ini. Chlorpromazine HCl juga sebaiknya dihindari untuk anak-anak yang memiliki sindrom Reye serta bayi dibawah usia 6 bulan. Sementara itu, ibu hamil dan menyusui juga sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter sebelum mengonsumsi obat ini.
Efek Samping
Gejala efek samping yang ditimbulkan akibat konsumsi Chlorpromazine HCl beragam mulai dari gejala yang ringan hingga berat. Hal ini tergantung kondisi setiap pasien sendiri. Berikut beberapa efek samping yang sering dikeluhkan pasien.
5 Alasan Beli Obat di Lifepack
- Kejang
- Tubuh mudah lelah
- Gangguan tidur
- Kenaikan berat badan
- Kehilangan nafsu makan
- Pusing sakit kepala
- Gangguan menstruasi
- Tremor
- Mulut kering serta penglihatan menjadi buram
- Pembengkakan otak
Efek samping yang dirasakan bisa saja tergantung dari berapa lama Anda mengonsumsi obat ini. Jika Anda merasa efek sampingnya semakin parah maka sebaiknya Anda segera menghubungi dokter.
Cara Konsumsi
Karena Chlorpromazine HCl merupakan obat yang harus dikonsumsi dengan resep dokter maka sebaiknya Anda mengikuti tiap anjuran dengan benar. Biasanya dokter akan meresepkan obat ini dalam dosis rendah untuk tahap awal pengobatan lalu ditingkatkan sesuai kondisi pasien.
Untuk memperoleh hasil terbaik sangat disarankan untuk mengkonsumsi obat secara teratur dan jangan pernah merubah takaran yang sudah diresepkan dokter. Selain itu, jangan pernah menghentikan penggunaan obat ini tanpa persetujuan dokter. Penghentian obat bisa membuat kondisi kesehatan Anda memburuk.