dr. Felicia Puspita, S.Ked
Pandemi COVID-19 telah berlangsung lebih dari satu tahun di hampir seluruh negara di dunia. Banyak kerugian yang telah ditimbulkan oleh berlangsungnya pandemi ini. Oleh karena itu, negara-negara di dunia berusaha mencari cara untuk menghambat penyebaran virus ini.
Saat ini, salah satu cara yang dapat dilakukan untuk membantu menghambat penyebaran virus penyebab COVID-19 adalah dengan melakukan vaksinasi. Di Indonesia sendiri, pemerintah telah melakukan program vaksinasi massal agar cakupan penerima vaksin menjadi lebih luas dan vaksin dapat tersebar dengan lebih cepat.
Apakah Anda sudah di vaksin? Jika belum, apakah Anda belum divaksin karena membaca berita simpang siur yang ada pada media sosial? Mari kenali lebih jauh mengenai proses pembentukan dan pengujian vaksin agar Anda yakin mengenai keamanan vaksin yang telah beredar.
Apa itu vaksinasi?
Vaksinasi adalah proses pemberian antigen (vaksin) yang bertujuan untuk merangsang pembentukan antibodi (imunitas) oleh sistem imun di dalam tubuh manusia. Vaksinasi termasuk ke dalam salah satu upaya pencegahan primer yang dilakukan untuk mengendalikan penyebaran infeksi suatu penyakit.
Bagaimana proses penemuan vaksin?
Sampai saat ini, telah tersedia berbagai macam vaksin untuk mencegah berbagai macam penyakit infeksi. Contoh vaksin yang telah digunakan sejak lama adalah vaksin hepatitis, vaksin polio, vaksin HPV, dan masih banyak lagi. Sebagian besar vaksin ini telah digunakan selama bertahun-tahun pada jutaan orang.
Jaminan Lifepack untuk Anda
Seperti obat-obatan, setiap vaksin yang akan digunakan pada masyarakat harus melalui pengujian bertahap dan ketat untuk memastikan keamanan vaksin tersebut. Setiap vaksin yang diproduksi sebelumnya telah menjalani pemeriksaan dan evaluasi untuk menentukan antigen yang paling baik digunakan untuk memicu proses pembentukan antibodi.
Setelah antigen ditemukan, vaksin ini akan memasuki proses atau tahap pengujian vaksin praklinis. Pada tahap ini, pengujian tidak dilakukan ke manusia, namun dilakukan di laboratorium. Pengujian vaksin ini dilakukan kepada hewan untuk mengevaluasi keamanan dan manfaatnya untuk mencegah penyakit tertentu.
5 Alasan Beli Obat di Lifepack
Jika vaksin telah lolos uji praklinis, vaksin tersebut kemudian akan masuk ke dalam tahapan uji klinis kepada manusia.
Bagaimana cara uji klinis vaksin ke manusia?
Setelah melalui proses pengujian di laboratorium, vaksin akan melalui uji klinis. Pada tahap uji klinis, vaksin langsung diujikan kepada manusia. Tahap ini dibagi menjadi 3 fase yaitu:
Fase 1
Pada fase pertama ini, vaksin akan diberikan kepada sejumlah kecil sukarelawan (20 hingga 100 orang) untuk dinilai keamanannya. Pengujian ini juga dilakukan untuk memastikan bahwa vaksin tersebut akan menghasilkan antibodi sesuai dengan target yang diharapkan.
Jaminan Lifepack untuk Anda
Selain itu, tahap ini juga dilakukan untuk menentukan dosis yang tepat dan sesuai untuk manusia. Umumnya, pengujian vaksin hanya akan dilakukan pada sukarelawan yang telah setuju untuk menjadi penerima vaksin.
Fase 2
Setelah lulus uji klinis fase 1, vaksin akan diberikan kepada penerima dengan jumlah yang lebih banyak. Pengujian akan dilakukan kepada ratusan sukarelawan untuk menilai lebih lanjut keamanan dan efektifitasnya untuk menghasilkan antibodi.
5 Alasan Beli Obat di Lifepack
Penerima vaksin pada fase ini akan disesuaikan dan sebisa mungkin memiliki karakteristik yang sama (misalnya kelompok usia yang sama, atau jenis kelamin yang sama). Pada tahap ini juga biasanya akan dievaluasi respons vaksin yang diberikan pada berbagai kelompok usia dan formulasi vaksin yang berbeda.
Fase 3
Pada fase ini, vaksin akan diberikan kepada ribuan sukarelawan dan dibandingkan dengan sekelompok orang serupa yang tidak mendapatkan vaksin (kelompok pembanding). Pengujian ini merupakan evaluasi lanjutan untuk melihat apakah vaksin tersebut efektif untuk digunakan.
Sebagian besar uji klinis fase tiga dilakukan di beberapa lokasi dan beberapa negara untuk memastikan efektivitas kerja vaksin pada berbagai populasi yang berbeda. Fase ini dapat berlangsung selama 1 hingga 4 tahun.
Jadi, apakah Anda masih ragu untuk divaksin?
Seluruh vaksin yang telah disetujui dan tersebar di masyarakat telah menjalani serangkaian proses uji coba yang rumit dan ketat sehingga keamanan vaksin dapat dipertanggung jawabkan. Vaksin harus terbukti aman dan efektif pada populasi yang luas sebelum disetujui dan digunakan dalam program vaksinasi nasional.
Jaminan Lifepack untuk Anda
Walaupun telah disebar secara luas, vaksin akan terus menjalani pemantauan berkelanjutan. Hal ini digunakan para ilmuwan untuk melacak dampak dan keamanan vaksin saat digunakan pada banyak orang untuk jangka waktu yang lama. Data ini dapat digunakan untuk memperbaharui vaksin agar terus efektif untuk digunakan.
Vaksinasi dapat menyebabkan efek samping seperti demam dan pegal. Jika Anda mengalami gejala tersebut, konsumsi parasetamol dari obat seperti Panadol Biru 10 Kaplet – Paracetamol 500 mg – Mengobati Demam, Nyeri & Sakit Kepala (Rp15.000).
5 Alasan Beli Obat di Lifepack
Konsultasi gratis dengan dokter umum dan beli obat rutin. Download aplikasi Lifepack di Play Store dan App Store, apotek online untuk tebus resep obat. Solusi berobat bebas antri. Asli, Lengkap, Mudah.