Yersiniosis adalah penyakit infeksi yang sebagian besar kasusnya disebabkan oleh bakteri Yersinia enterocolitica dan beberapa kasus disebabkan oleh Yersinia pseudotuberculosis.
Informasi
Infeksi yang disebabkan oleh bakteri ini biasanya menimbulkan gangguan pada saluran pencernaan. Kasus infeksi yersiniosis lebih banyak ditemukan terjadi pada anak-anak dibandingkan dengan orang dewasa. Yersiniosis merupakan penyakit zoonosis, yang artinya penyakit ini ditularkan kepada manusia melalui perantara hewan. Reservoir (pembawa) utama untuk bakteri ini adalah babi. Tetapi, tidak menutup kemungkinan beberapa hewan pengerat, kelinci, domba, sapi, kuda, anjing, dan kucing juga dapat membawa bakteri ini dan menularkannya kepada manusia.
Gejala
Gejala yang muncul pada yersiniosis tergantung pada usia pasien yang terinfeksi. Infeksi paling sering terjadi pada anak-anak. Gejala umum yang sering muncul pada anak antara lain:
- Demam
- Mual, muntah
- Nyeri perut
- Diare, seringkali disertai darah
Gejala yersiniosis mulai muncul dan berkembang sejak 4 hingga 7 hari setelah terpapar oleh bakteri dan dapat berlangsung selama 1 hingga 3 minggu atau bahkan lebih. Pada anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa, nyeri perut sisi kanan dan demam merupakan gejala utama. Gejala ini seringkali membingungkan karena menyerupai gejala radang usus buntu (appendicitis). Komplikasi pada yersiniosis jarang terjadi. Jika terjadi, hal yang mungkin muncul adalah ruam pada kulit, nyeri sendi, atau terjadi penyebaran bakteri di tubuh melalui aliran darah.
Sebagian besar gejala akan hilang sepenuhnya. Namun, beberapa orang mungkin mengalami hal berikut:
- Nyeri sendi. Paling sering terjadi di lutut, pergelangan kaki, atau pergelangan tangan. Nyeri sendi ini biasanya mulai muncul 1 bulan setelah penyakit yersiniosis dimulai dan akan hilang setelah 1 hingga 6 bulan.
- Ruam pada kulit, yang disebut “eritema nodosum” pada kaki dan batang tubuh. Ruam lebih sering terjadi pada wanita dan biasanya hilang dalam waktu 1 bulan.
Penyebab
Pada sebagian besar kasus, pasien terinfeksi karena makan makanan yang terkontaminasi oleh bakteri, terutama daging babi mentah atau setengah matang. Penularan juga dapat terjadi melalui kontak dengan orang yang menyiapkan produk daging babi.
Jaminan Lifepack untuk Anda
Misalnya, bayi dan balita dapat tertular jika pengasuhnya menyiapkan makanan yang terkontaminasi kemudian tidak mencuci tangan dengan benar sebelum memegang mainan, botol, atau dot bayi atau balita.
Pasien kadang-kadang dapat terinfeksi melalui minuman susu yang terkontaminasi dan air yang tidak diolah dengan benar, atau setelah kontak dengan hewan yang terinfeksi atau kotorannya.
5 Alasan Beli Obat di Lifepack
Diagnosis
Untuk mendiagnosis yersiniosis, dokter akan menanyakan keluhan yang diderita pasien dan melakukan pemeriksaan fisik umum pada pasien. Oleh karena gejala yersiniosis mirip dengan gejala radang usus buntu (appendicitis), dokter memerlukan pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis. Yersiniosis biasanya didiagnosis dengan mendeteksi bakteri Yersinia enterocolitica pada tinja orang yang terinfeksi melalui pemeriksaan kultur bakteri. Pemeriksaan penunjang radiologis (seperti USG atau CT scan) dapat diperlukan untuk menentukan apakah pasien menderita radang usus buntu atau tidak.
Pengobatan
Yersiniosis tidak memiliki pengobatan spesifik, pengobatan pada infeksi ini bersifat suportif dengan hidrasi dan dukungan nutrisi. Diare yang disebabkan oleh yersiniosis umumnya dapat hilang dengan sendirinya.
Namun, pada bayi dibawah usia 3 bulan, infeksi bakteri ini dapat menyebar melalui darah menjadi kondisi bakteremia. Oleh karena itu, bayi yang terinfeksi yersiniosis biasanya membutuhkan perawatan di rumah sakit.
Pasien akan mendapat terapi hidrasi tergantung pada tingkat keparahan diarenya. Dokter mungkin akan menyarankan untuk mengubah pola makan anak selama 1 atau 2 hari dan menyarankan anak untuk minum lebih banyak cairan. Jika anak mengalami diare, perhatikan tanda-tanda dehidrasi, antara lain:
Jaminan Lifepack untuk Anda
- Anak merasa haus terus menerus
- Mulut atau lidah tampak kering
- Mata cekung
- Kulit kering
- Tidak buang air kecil sesering biasanya
- Tidak mengeluarkan air mata saat menangis
- Terlihat lesu
Apabila terdapat tanda-tanda dehidrasi pada anak, konsultasikan kepada dokter agar mendapat penanganan yang tepat.
Pencegahan
Untuk mengurangi risiko terjadinya yersiniosis, beberapa hal yang dapat dilakukan adalah:
5 Alasan Beli Obat di Lifepack
- Hindari mengkonsumsi daging mentah atau setengah matang.
- Konsumsi susu yang telah dipasteurisasi.
- Cuci tangan dengan sabun terutama sebelum makan dan menyiapkan makanan. Sebelum menyentuh bayi atau mainan, botol, atau dot.Femitia Sensi Wash Handwash 240 ml – 1 botol – Sabun Anti Bakteri (Rp34.400).
- Cuci tangan dengan sabun setelah kontak dengan hewan atau setelah mengolah daging mentah.
- Bersihkan semua peralatan masak yang dipakai untuk menyiapkan daging dengan sabun dan air panas.
- Selalu masak daging hingga matang sebelum dikonsumsi, terutama produk daging babi.
- Hindari minum langsung dari sumber air alami seperti air kolam dan sungai, terutama jika sumber air berada di dekat lahan peternakan tempat ternak babi, sapi, atau kambing.
- Saat merawat anggota keluarga yang mengalami diare, ingatlah untuk mencuci tangan dengan bersih sebelum menyentuh orang lain dan sebelum memegang makanan.
Ingin berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter mengenai kesehatan? Unduh aplikasi Lifepack. Tebus resep obat, bebas antri. Tersedia melalui Google Play Store maupun App Store.