Demam berdarah atau disingkat dengan DBD merupakan salah satu jenis penyakit infeksi yang diakibatkan oleh virus yang dibawa nyamuk Aedes aegypti. Tahukah Anda bahwa hubungan demam berdarah dan Trombositopenia sangatlah lekat? Cari tahu penjelasannya di artikel berikut.

Fase DBD

Untuk mengetahui kaitan DBD dan trombositopenia, fase demam berdarah perlu dipahami terlebih dahulu. 

Penyakit demam berdarah terjadi dalam 3 fase. Pada fase pertama atau gejala awal, pasien akan merasakan demam hingga mencapai 40 derajat celcius. 

Lalu pada fase kedua, demam akan turun hingga ke 37 derajat celcius dan kondisi pasien akan membaik, namun sebenarnya tubuh sedang mengalami penurunan trombosit drastis yang drastis dapat menyebabkan pendarahan. 

Selain itu pada fase ini akan terjadi pelebaran pada pori-pori pembuluh darah kita sehingga cairan akan keluar dari pembuluh darah. Fase ini merupakan fase yang paling fatal dan dapat berujung kepada kematian, jika tidak mendapatkan pengobatan dengan baik.

Yang terakhir, demam pasien akan naik kembali pada fase ketiga. Tubuh akan menjadi pulih karena trombosit akan meningkat kembali pada fase ini.

Lalu apa itu Trombositopenia?

Trombositopenia adalah kondisi ketika jumlah trombosit darah Anda rendah. Trombosit sendiri adalah sel darah tidak berwarna yang membantu pembekuan darah. 

Trombosit berfungsi untuk menghentikan pendarahan dengan menggumpal dan membentuk sumbatan pada cedera pembuluh darah yang disebabkan oleh sayatan atau luka. 

Pasien yang mengalami trombositopenia tidak dapat memproduksi trombosit yang cukup untuk membentuk bekuan darah. Sehingga pendarahan akan menjadi sulit untuk dihentikan. 

Trombositopenia terjadi pada umumnya karena banyak faktor, seperti penghancuran tombosit, atau gangguan pada sumsum tulang belakang yang bertugas memproduksi trombosit.

Apa kaitan trombositopenia dengan demam berdarah?

Pada umumnya, pasien DBD akan sembuh sendiri jika mendapatkan penanganan tepat. Artian sembuh sendiri di sini salah satunya dapat didefinisikan dengan jumlah trombosit yang meningkat secara bertahap.

Namun masih memungkinkan jika trombosit pasien justru membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dapat meningkat kembali. Inilah kondisi fatal di mana pasien mengalami trombositopenia.

Trombositopenia dapat memberikan komplikasi kesehatan pasien untuk selanjutnya. Pasien akan mendapati kesulitan untuk sembuh jika mengalami luka atau pendarahan, karena darah tidak dapat membeku, bahkan dapat mengalami pendarahan spontan baik di luar ataupun dalam tubuh.

Gejala trombositopenia

Trombositopenia sendiri memiliki beberapa gejala yang harus diwaspadai sebagai berikut. 

• Gusi atau hidung berdarah.
• Darah dalam tinja, urin, atau muntah.
• Periode menstruasi yang sangat deras.
• Petechiae yang ditandai dengan titik merah atau ungu kecil dapat muncul di seluruh tubuh, namun paling mudah dilihat pada tangan dan kaki.
• Purpura (memar ungu, merah, atau coklat) atau mudah memar.
• Pendarahan rektal.
• Pendarahan berkepanjangan.
• Darah dalam urin atau tinja.
• Kelelahan.
• Pembesaran limpa.

Ketika pasien DBD yang mengalami trombositopenia tidak dirawat dengan tepat, kondisi ini akan berujung kepada kematian.

Cara mencegah trombositopenia saat DBD

Kondisi trombositopenia merupakan bagian dari perjalanan penyakit DBD sehingga sulit untuk dihindari. Pasien DBD sebaiknya mendapatkan perawatan langsung dengan tenaga medis semenjak memasuki fase awal. 

Pada umumnya, pasien DBD direkomendasikan untuk melakukan rawat inap. Perawatan ini bertujuan agar dokter dan tenaga medis dapat memberikan pengobatan yang tepat.

Tenaga kesehatan juga akan terus mengecek kondisi serta kadar trombosit yang ada di dalam tubuh pasien secara berkala. Dengan begitu, adanya masa kritis penurunan trombosit dapat langsung ditangani.

Tenaga kesehatan juga akan memberikan pengobatan tambahan jika pasien mengalami komplikasi.

Demikian informasi seputar hubungan demam berdarah dan trombositopenia. Hindari merawat pasien DBD tanpa informasi yang aktual secara sendiri, atau mengabaikan fase DBD sebelum benar-benar sembuh.

Ingin konsultasi dokter dan tebus obat resep?

Nikmati kemudahan konsultasi GRATIS dengan tim dokter berpengalaman Apotek Lifepack. Sampaikan keluhan dan kebutuhan obat Anda langsung ke dokter kami melalui WhatsApp di nomor 0811 1062 5888 atau melalui link berikut.

Dengan layanan digital Apotek Lifepack yang telah terintegrasi, Anda tidak perlu lagi antre ketika menebus resep obat. Jika Anda telah memiliki resep obat, unggah foto resep Anda melalui aplikasi atau WhatsApp. Apoteker kami akan membantu memvalidasi resep Anda. Layanan tebus resep akan sangat membantu kebutuhan obat rutin pasien kronis.

Apa Itu Apotek Lifepack?

Apotek Lifepack menyediakan beragam obat bebas, obat rutin, suplemen, hingga alat kesehatan dengan harga hemat, produk original berlisensi BPOM, dan gratis ongkir se-Indonesia. Layanan Lifepack tersedia secara online maupun offline. Dapatkan konsultasi dokter gratis dan program prioritas obat rutin secara khusus di layanan online kami. 

Kunjungi juga apotek offline kami di berbagai kota besar. Jakarta di alamat Infinia Park, Jl. Dr. Saharjo No.45, Manggarai, Tebet. Sedangkan Surabaya di Jl. Raya Manyar 11 F, Menur Pumpungan. Untuk warga Bandung, Anda juga bisa membeli obat di Apotek Lifepack Bandung di Jl. Abdul Rahman Saleh Nomor 1A Ruko D, Cicendo. Nantikan kehadiran Apotek Lifepack di kota-kota besar Indonesia lainnya.

Jangan ragu juga untuk hubungi WhatsApp di nomor 0811 1062 5888 untuk beli obat, tebus resep, layanan konsultasi, dan lain-lainnya. Tim Asisten Apoteker kami akan membalas pesan Anda pada jadwal operasional, yaitu hari Senin – Minggu, pukul 07.00 – 23.00. Dapatkan informasi Apotek Lifepack lebih lanjut di sini.

Image by xb100 on Freepik