Ditinjau oleh: dr. Amanda Ismoetia
Proses vaksinasi Covid-19 di Indonesia sudah memasuki tahap ke-2. Saat ini beberapa kelompok masyarakat menjadi sasaran vaksinasi tahap kedua, seperti lansia, wartawan, pekerja pelayanan publik dan pedagang. Selain menggunakan Sinovac, pemerintah juga telah menerima vaksin jenis lain untuk program vaksinasi massal di Indonesia, salah satunya ialah AstraZeneca. Tapi apakah Anda sudah tahu informasi tentang vaksin AstraZeneca? Simak selengkapnya artikel di bawah ini
Mengenal Vaksin AstraZeneca
Vaksin AstraZeneca merupakan vaksin buatan perusahaan AstraZeneca asal Inggris yang bekerja sama dengan Universitas Oxford. Vaksin ini memiliki nama resmi AZD1222 yang diklaim memiliki tingkat kemanjuran sekitar 63.09%, angka ini didapatkan setelah AstraZeneca melalui fase uji coba vaksin terhadap masyarakat Inggris, Brazil, dan Afrika Selatan.
Berbeda dengan AstraZeneca, vaksin Sinovac dari perusahaan Sinopharm mengklaim bahwa Sinovac memiliki tingkat kemanjuran yang lebih tinggi dari AstraZeneca, yaitu di angka 79%. Dalam uji coba yang dilakukan, Sinovac memiliki rentang waktu 2 hingga 4 minggu untuk pemberian dosis kedua pada partisipan. Jangka waktu pemberian vaksin antara dosis pertama dan kedua penting untuk terbentuknya antibodi seseorang dan telah diterapkan pula dalam program vaksinasi di Indonesia.
Namun jarak waktu pada vaksin Sinovac ternyata lebih singkat daripada pemberian vaksin dosis kedua oleh AstraZeneca. Di dalam fase uji cobanya, partisipan diberikan vaksin dosis kedua di antara minggu ke-4 hingga ke-12 setelah dosis pertama disuntikan. Tetapi WHO (World Health Organization) merekomendasikan dosis kedua vaksin AstraZeneca disuntikkan di minggu ke 8 hingga 12 setelah dosis pertama.
Kasus Pembekuan Darah
Belakangan terdapat kabar bahwa beberapa penerima vaksin AstraZeneca mengalami penurunan jumlah trombosit hingga pembekuan darah. Hal ini kemudian membuat negara-negara penerimanya menjadi lebih waspada. Bahkan 11 negara menunda sementara atau menangguhkan penggunaan AstraZeneca, di antaranya ialah Denmark, Islandia, Italia, Spanyol, Bulgaria, Norwegia, dan Jerman
Jaminan Lifepack untuk Anda
Austria tercatat sebagai negara pertama yang menangguhkan vaksin AstraZeneca pada 8 Maret 2021, lalu disusul oleh Spanyol dan Thailand. Bila Islandia dan Norwegia menunda demi kehati-hatian dan kewaspadaan, namun di Belanda dan Italia telah muncul efek samping pasca vaksinasi Covid-19 dengan AstraZeneca. Tercatat terdapat kasus pembekuan darah pada penerima vaksin di Belanda serta muncul efek samping yang serius di Italia.
Vaksinasi Covid-19 dengan AstraZeneca di Indonesia
Menyusul adanya dugaan pembekuan darah tersebut, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menunda distribusi vaksin AstraZeneca. Dalam press conference Perkembangan Vaksin Covid-19 (16/03), dr. Siti Nadia Tarmizi selaku Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 mengemukakan bahwa Indonesia akan menunda sementara vaksinasi menggunakan vaksin AstraZeneca hingga mendapatkan informasi yang jelas dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) dan WHO.
5 Alasan Beli Obat di Lifepack
Meski ditunda, bukan berarti kegiatan vaksinasi dengan vaksin AstraZeneca dihentikan. Program ini tetap dilanjutkan setelah mendapatkan informasi dan konfirmasi akan keamanan penggunaan dari World Health Organization dan Kementerian Kesehatan. Bahkan Siti Nadia Tarmizi memberikan contoh 11 negara yang turut menunda vaksinasi. Selain itu, Beliau juga menyampaikan bahwa penundaan ini sebenarnya bukan semata-mata karena kasus pembekuan darah, tapi sebagai bentuk kehati-hatian Pemerintah sekaligus anjuran dari BPOM.
Sejauh ini sudah 17 juta orang yang menerima vaksin AstraZeneca dan hanya terdapat 40 kasus yang dilaporkan mengalami pembekuan darah. Sehingga angka ini dinilai kecil dan tidak memiliki hubungan dengan AstraZeneca. Menurut Siti Nadia Tarmizi, masyarakat tidak perlu takut karena WHO juga telah menyampaikan bahwa manfaat dari vaksin jauh lebih besar daripada efek samping yang ditimbulkan.
Jika Anda menerima vaksin AstraZeneca dan mengalami efek samping seperti demam dan nyeri, Anda bisa mengonsumsi ibuprofen seperti Spedifen 400 mg – 30 Tablet – Obat Nyeri Kepala, Demam 400mg (Rp261.500) untuk mengatasinya. Jika tak kunjung sembuh, segera hubungi dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Tanggapan EMA (European Medicines Agency)
Terkait kasus pembekuan darah pasca vaksinasi, EMA (European Medicines Agency) selaku badan pemeriksaan obat di Eropa melakukan evaluasi lebih lanjut terhadap AstraZeneca. Pada 11 Maret lalu, EMA mengonfirmasi bahwa tidak ada hubungannya antara vaksinasi AstraZeneca dengan pembekuan darah.
Jaminan Lifepack untuk Anda
Meski EMA telah memberikan pernyataan, namun BPOM bersama para ahli di Indonesia tetap harus memastikan dengan penelitian yang lebih lanjut. Mulai dari kriteria penerima, rentang waktu untuk dosis kedua, hingga prioritas vaksin AstraZeneca.
Selagi menunggu giliran vaksinasi sekaligus kepastian informasi dari BPOM, pastikan Anda tetap melaksanakan 5M, yaitu:
5 Alasan Beli Obat di Lifepack
- Memakai masker
- Mencuci tangan dengan sabun di air yang mengalir
- Menjaga jarak
- Menghindari kerumunan
- Membatasi mobilisasi dan interaksi
Menurut dr. Amanda Ismoetia, tim dokter Lifepack, “Vaksin Covid-19 dari berbagai merk dan negara saat ini sudah mendapatkan izin penggunaan darurat dari WHO, BPOM dan Kementerian Kesehatan, yang sebelumnya sudah melalui uji klinis dan siap didistribusikan, artinya penggunaan vaksin covid 19 sudah melalui uji keamanan dan keefektifitasan. dan tentunya manfaat yang didapat jauh lebih besar, sebagai salah satu cara mengakhiri pandemi dengan memberikan kekebalan melalui vaksinasi, diharapkan masyarakat tidak perlu takut dan khawatir.”
5M penting untuk dilakukan untuk menjaga diri dan melindungi dari infeksi virus corona. Selain itu, lakukanlah tes Covid-19 berupa Swab Antigen dan Swab PCR secara rutin untuk memastikan Anda terbebas dari virus corona. Bila Anda memerlukan tes Covid-19 atau obat untuk menjaga daya tahan tubuh, Anda dapat mendapatkannya di Lifepack.id.
Ingin berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter mengenai kesehatan? Unduh aplikasi Lifepack. Tebus resep obat, bebas antri. Tersedia melalui Google Play Store maupun App Store
Penulis: Yundira Putri R