Program vaksinasi COVID-19 secara umum berlangsung dengan cukup baik di Indonesia. Saat awal program vaksinasi dimulai, vaksin yang paling sering dipakai adalah vaksin Sinovac. Namun, muncul juga beberapa jenis vaksin lain yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi di Indonesia, salah satunya adalah AstraZeneca.
Seperti saat pertama kali vaksin Sinovac digunakan, kemunculan pertama vaksin Astrazeneca untuk digunakan pada masyarakat juga menimbulkan berbagai macam pertanyaan. Tidak sedikit orang yang memiliki keraguan terhadap vaksin Astrazeneca ini. Sehingga, masih banyak orang yang menolak untuk mendapatkan vaksinasi menggunakan jenis vaksin ini. Apakah Anda salah satunya?
Mari simak ulasan berikut untuk mengetahui lebih lanjut mengenai vaksin AstraZeneca.
Mengenal vaksin AstraZeneca
Vaksin AstraZeneca merupakan jenis vaksin yang menggunakan vektor atau virus pembawa. Vaksin ini dibuat dengan menggunakan modifikasi materi genetik dari virus COVID-19 yang kemudian diletakkan pada virus lain (adenovirus) yang bertugas untuk membawa materi genetik tersebut. Selain AstraZeneca, vaksin lain yang menggunakan vektor virus adalah vaksin Janssen/Johnson & Johnson.
Bagaimanakah efektivitas vaksin AstraZeneca?
Vaksin AstraZeneca direkomendasikan untuk diberikan dalam 2 dosis. Jarak pemberian antara kedua dosis tersebut adalah antara 8 hingga 12 minggu. Menurut data dari World Health Organization (WHO), vaksin AstraZeneca memiliki efikasi sebesar 63.09% untuk mencegah infeksi virus yang bergejala.
Antibodi atau kekebalan tubuh terhadap COVID-19 akan terbentuk setelah 42 hari dari pemberian vaksin AstraZeneca dosis pertama. Hal itu berarti sebelum 42 hari, kekebalan tubuh Anda belum terbentuk secara optimal dan Anda masih beresiko tinggi untuk terinfeksi COVID-19.
Jaminan Lifepack untuk Anda
Apa saja efek samping dari penggunaan vaksin AstraZeneca?
Seperti jenis vaksin yang lainnya, vaksin AstraZeneca juga dapat menimbulkan beberapa efek samping yang sering muncul. Efek samping yang muncul berbeda-beda tergantung dari kondisi tubuh setiap orang. Salah satu penyebab timbulnya efek samping setelah mendapatkan vaksinasi adalah tubuh sedang bereaksi terhadap vaksin untuk membentuk sistem kekebalan tubuh.
Efek samping yang muncul pada pemberian vaksin secara umum dibagi menjadi dua yaitu efek samping lokal dan sistemik. Efek samping lokal adalah reaksi yang muncul hanya pada lokasi suntikan dan area sekitarnya, misalnya:
5 Alasan Beli Obat di Lifepack
- Nyeri pada bekas suntikan
- Kulit tampak kemerahan
- Bengkak
- Lengan terasa pegal
Sedangkan, efek samping sistemik merupakan reaksi yang muncul pada seluruh tubuh, seperti:
- Kelelahan
- Demam
- Nyeri otot
Efek samping ringan yang muncul merupakan hal yang wajar dan dapat membaik dan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari tanpa memerlukan perawatan atau terapi yang khusus. Namun, jika efek samping yang Anda rasakan tidak membaik dan malah cenderung memburuk, Anda dapat memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan.
Benarkah vaksin AstraZeneca dapat menyebabkan penggumpalan darah?
Penelitian yang dilakukan di Inggris menunjukkan bahwa AstraZeneca dapat menyebabkan penggumpalan darah namun dengan resiko yang sangat kecil. Terdapat resiko penggumpalan darah antara 1:100.000 hingga 3.6:1.000.000 pada wanita muda yang menerima vaksinasi AstraZeneca. Resiko ini tergolong kepada resiko yang sangat rendah.
Hingga saat ini, penyebab penggumpalan darah pada penerima vaksin AstraZeneca masih belum diketahui secara pasti. Resiko vaksin ini sangat rendah apabila dibandingkan dengan manfaatnya yang tinggi untuk kondisi pandemi ini.
Jaminan Lifepack untuk Anda
Jika Anda khawatir terhadap resiko penggumpalan darah, Anda dapat memeriksakan diri ke Dokter agar mendapatkan cara mengatasi penggumpalan darah yang tepat dan sesuai dengan kondisi Anda.
Kapan seseorang tidak dapat menerima vaksin AstraZeneca?
Secara umum, seseorang yang tidak boleh atau kontraindikasi sebagai penerima vaksin AstraZeneca adalah seseorang yang memiliki riwayat menderita HITT atau Heparin Induced Thrombocytopenia and Thrombosis. Orang dengan riwayat HITT mengalami penggumpalan darah ketika mendapatkan terapi menggunakan obat Heparin. Namun, kasus ini merupakan termasuk kasus yang sangat jarang terjadi.
5 Alasan Beli Obat di Lifepack
Jika Anda memiliki riwayat menderita penyakit jantung atau gangguan penggumpalan darah, Anda sebaiknya melakukan konsultasi kepada Dokter terlebih dahulu sebelum mendapatkan vaksin AstraZeneca. Perhimpunan Dokter Jantung di Indonesia tidak melarang pemberian vaksin AstraZeneca pada pasien yang memiliki gangguan jantung dan pembuluh darah dengan kondisi penyakit yang stabil dan terkontrol.
Setelah membaca ulasan di atas, apakah Anda masih ragu untuk mendapatkan vaksin AstraZeneca? Setiap jenis vaksin COVID-19 yang ada memiliki fungsi yang sama walaupun berbeda jenis. Vaksin memiliki fungsi untuk membentuk kekebalan tubuh agar menurunkan resiko Anda menderita gejala yang berat apabila terinfeksi virus COVID-19.
Setiap vaksin yang beredar luas dan digunakan dalam program vaksinasi nasional telah melalui berbagai uji klinis sehingga efektifitas dan keamanannya dapat dipertanggungjawabkan. Jadi, Anda tidak perlu khawatir. Segera vaksin agar Anda dapat melindungi diri sendiri dan orang di sekitar Anda.
Agar proteksi diri dari virus COVID-19 makin optimal, Anda juga dapat mengonsumsi vitamin harian untuk membantu menjaga daya tahan tubuh seperti Blackmores Bio C 1000 mg yang dapat diperoleh dengan mudah melalui Lifepack.
Jaminan Lifepack untuk Anda
Demikian informasi seputar penggumpalan darah setelah vaksin AstraZeneca. Karena tergolong ke dalam obat keras, obat-obatan untuk pasien yang mengalami penggumpalan darah hanya bisa didapatkan melalui konsultasi dokter dengan obat resep. Dapatkan informasi dan kebutuhan kesehatan Anda hanya di Apotek Lifepack.
Ingin konsultasi dokter dan tebus obat resep?
Nikmati kemudahan konsultasi GRATIS dengan tim dokter berpengalaman Apotek Lifepack. Sampaikan keluhan dan kebutuhan obat Anda langsung ke dokter kami melalui WhatsApp di nomor 0811 1062 5888 atau melalui link berikut.
5 Alasan Beli Obat di Lifepack
Dengan layanan digital Apotek Lifepack yang telah terintegrasi, Anda tidak perlu lagi antre ketika menebus resep obat. Apoteker kami akan membantu memvalidasi resep Anda. Layanan tebus resep akan sangat membantu kebutuhan obat rutin pasien kronis.
Apa Itu Apotek Lifepack?
Apotek Lifepack menyediakan beragam obat bebas, obat rutin, suplemen, hingga alat kesehatan dengan harga hemat, produk original berlisensi BPOM, dan gratis ongkir se-Indonesia. Layanan Lifepack tersedia secara online maupun offline. Dapatkan konsultasi dokter gratis dan program prioritas obat rutin secara khusus di layanan online kami.
Kunjungi juga apotek offline kami di berbagai kota besar. Jakarta di alamat Infinia Park, Jl. Dr. Saharjo No.45, Manggarai, Tebet. Sedangkan Surabaya di Jl. Raya Manyar 11 F, Menur Pumpungan. Untuk warga Bandung, Anda juga bisa membeli obat di Apotek Lifepack Bandung di Jl. Abdul Rahman Saleh Nomor 1A Ruko D, Cicendo. Nantikan kehadiran Apotek Lifepack di kota-kota besar Indonesia lainnya.
Jangan ragu juga untuk hubungi WhatsApp di nomor 0811 1062 5888 untuk beli obat, tebus resep, layanan konsultasi, dan lain-lainnya. Tim Asisten Apoteker kami akan membalas pesan Anda pada jadwal operasional, yaitu hari Senin – Minggu, pukul 07.00 – 23.00. Dapatkan informasi Apotek Lifepack lebih lanjut di sini.