Bagaimana resep yang dapat diproses?
Resep obat harus memiliki
Jumlah pembelian obat terbatas.
Lifepack memiliki kewenangan untuk tidak memproses pesanan lebih lanjut jika resep tidak dapat diverifikasi.
Beli obat kronis Diltiazem Dexa 30 MG 100 tablet adalah obat hipertensi golongan calcium channel blocker (CCB). Selain untuk hipertensi, obat rutin ini juga digunakan untuk pengobatan aritmia dan angina. Tebus obat resep Diltiazem di Lifepack dengan jaminan produk asli.
Diltiazem Dexa 30 MG 10 Tablet | |
Golongan Obat | Obat keras, harus dengan resep dokter |
Komposisi | Diltiazem 30 mg |
Klasifikasi Obat | Obat hipertensi |
Kemasan | Dus, 10 Strip @10 Tablet |
Petunjuk Penyimpanan | Simpan di bawah suhu 30° C, di tempat yang kering, dan jauhkan dari paparan sinar matahari langsung. |
Produsen | Dexa Medica |
Cara konsumsi obat Diltiazem Dexa disesuaikan dengan kondisi pasien. Adapun dosis Diltiazem Dexa yang dianjurkan adalah:
Dosis awal 3 kali tablet 30-60 mg per hari, dapat dinaikkan hingga 180-360 mg per hari.
Dosis 3 kali tablet 30 mg per hari.
Pada beberapa kasus, efek samping Diltiazem Dexa dapat dialami seseorang, di antaranya:
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
Perhatikan penggunaan Diltiazem Dexa jika mengalami:
Kandungan diltiazem dari Diltiazem Dexa punya potensi interaksi dengan obat-obatan lainnya, di antaranya:
Referensi:
Talreja O. dan Cassagnol M. 2020. Diltiazem.
Medscape. n.d. diltiazem (Rx).
Ogbru O. 2019. diltiazem.
Padial L.R. 2016. Clinical Experience with Diltiazem in the Treatment of Cardiovascular Diseases.
Diltiazem adalah obat yang dikenal dalam golongan calcium channel blocker (CCB) non-dihidropiridin. Sesuai namanya, diltiazem menghadang masuknya kalsium ke dalam sel-sel otot jantung dan sekitar pembuluh darah arteri, yang mana dapat membuat sel berkontraksi. Obat ini punya fungsi utama untuk pengobatan tekanan darah tinggi dan nyeri dada (angina) serta untuk perawatan penyakit lainnya. Adapun manfaat diltiazem di antaranya:
-Menurunkan tekanan darah serta meredakan angina: sebagai obat CCB, diltiazem menghadang jalur masuknya kalsium ke dalam sel-sel otot jantung dan pembuluh darah arteri. Kontraksi yang disebabkan kalsium yang masuk akan membuat jantung mengalami kontraksi dan pembuluh darah pun menjadi menyempit.
CCB yang punya fungsi utama menekan masuknya kalsium akan berdampak pada kontraksi jantung yang menurun. Selain itu, komponen ini juga menenangkan otot-otot di sekitar pembuluh darah arteri sehingga memicunya untuk mengalami pelebaran. Karenanya obat ini digunakan untuk pengobatan hipertensi.
Peran diltiazem dalam melebarkan pembuluh arteri juga dapat mengurangi tekanan di bagian tersebut, yang memaksa jantung untuk lebih memompa darah dan menyuplai banyak oksigen. Efek diltiazem ini bermanfaat untuk penyakit angina, yang terjadi karena jantung bekerja keras menyuplai oksigen. Dengan, menurunkan beban kerja jantung, diltiazem dapat memberi efek meredakan atau mencegah timbulnya penyakit angina.
Diltiazem sendiri merupakan obat yang memiliki potensi efektif sebagai vasodilator (pelebar pembuluh darah). Oleh karenanya, obat ini digunakan untuk penderita angina kronis dan vasospasme koroner yang dapat berujung pada kondisi lemahnya organ, seperti kasus infark miokard.
-Untuk pengobatan aritmia: CCB digunakan untuk menurunkan detak jantung dan kekuatan kontraksi sel jantung pada pasien gangguan irama jantung (aritmia) fibrilasi atrium ataupun takikardia supraventrikular. Studi juga pernah mengemukakan bila diltiazem dapat menurunkan denyut jantung ventrikel dan gejala yang berkaitan dengan aritmia pada pasien yang mengalami fibrilasi atrium permanen. Temuan dari studi tersebut menyimpulkan bila diltiazem merupakan pengobatan efektif untuk menurunkan detak jantung.
Beberapa studi menyebut bila kontrol respon ventrikel selama fibrilasi atrium sebaiknya dilakukan dengan penggunaan bolus intravena yang diikuti dengan infusi diltiazem yang berlanjut.
Studi lainnya juga mengemukakan bila diltiazem dapat menjadi pilihan perawatan pertama pada pasien dengan takikardia supraventrikular kompleks-sempit. Hal ini didapati dari hasil pengujian yang menyatakan bila 95% pasien takikardia supraventrikular kembali pada kondisi ritme sinus normal setelah pemberian diltiazem. Hal tersebut berbeda dengan pembandingnya, yakni adenosine, yang cuma mencapai 71,9%.
Stok Habis
Resep obat harus memiliki
Jumlah pembelian obat terbatas.
Lifepack memiliki kewenangan untuk tidak memproses pesanan lebih lanjut jika resep tidak dapat diverifikasi.
Penjualan Teratas Produk Kesehatan : Shumu Masker Duckbill 10’S Shumu Masker Premium KF94 5 ply Shumu Masker Premium KF94 5 ply Alkindo Masker Duckbill MISOO Disposable Facemask Earloop 3ply Alkindo Masker Duckbill MASKER MOUSON ORANGE KF94 10’S MASKER MOUSON MILO KF94 10s Shumu Masker Premium KN95 6 ply MASKER SOFTIES DAILY MASK PATTERNED 3 PLY 30 PCS
Penjualan Teratas Obat-obatan : Isoman B Isoman A Biolysin Syrup Azomax 500MG Kap 10S Acetylcysteine Etercon 200 mg Rhinos Junior Syrup 60 ml Isoprinosine 500 mg Tride 5000 IU Fluimucil 600 mg Fluimucil 200 mg
Paling Sering Dicari : TROPICANA SLIM HOKKAIDO CHEESE COOKIES Salonpas Koyo Biru 10S Blackmores Odourless Fish Oil 1000 mg BIO CALCI 72 Koyo Cabe Sidomuncul Tolak Linu Herbal 15 ml BLACKMORES CALCIMAG MULTI – VITAMIN TULANG BALSEM GELIGA 10 Gram HOT IN CREAM STRONG 120 ML MINYAK SEREH WANGI CAP DRAGON 60 ML
Pencegahan COVID-19 : Naturein All Purpose Sanitizing Water 100ml Dettol Disinfectan Spray Morning Dew Antis Spray Jasmine Tea Oxycan Softies Mask Earloop Sensi Mask Duckbill Sensi Kids Mask Earloop Sensi Kids Mask Duckbill Putih Sensi Kids Mask Duckbill Motif ANTIS SPRAY 55 Ml Jeruk Nipis